Ada baiknya, Dik
kau pulang ke peraduan
dan berbelok ke tikungan kecil
tempat ini terlalu keras bagimu
debu menempeli air mata di pipi
yang kauharapkan dapat menyeretnya kembali
Pulang saja sana, Dik
apa gunanya berkeluh kesah?
apa kauharap desau angin mampu menggemakan suaranya?
atau bayangan semu di bawah dahan beringin bisa kausentuh?
Tidakkah sebaliknya kau pulang saja?
pulang... kembali ke cangkang
kerlip ibu kota akan mengaburkan rasa pedih
kau takkan lagi disakiti
seret kakimu akan membawamu
menjauhi kefanaan memori
menjauhi dia yang pergi
Namun kulihat kau masih di sana, pada cerlang senja
merenung dengan rambut digandeng angin
matamu sembab, namun menyala
punggungmu nyaris sekokoh batu karang di lautan
Jangan menangis, Dik
Jangan menangis
10:26
27/4/13
Aucun commentaire:
Enregistrer un commentaire