dimanche 19 octobre 2014

Akankah kaukenang, jingga cakrawala petang itu?
berkaca pada luas samudra
nyiur melambaikan salam perpisahannya pada sang surya
langkahmu menyusuri tepi kubakan
tak takut akan apa yang mungkin kautemukan

Malam itu, kutemukan bintang di bawah telapak kaki
Siapa yang berani mencurinya dari sang langit?
Malam itu, temaram bulan pun kuabaikan,
karena ada jutaan cahaya cerlang,
terpancar di bawah kanopi kafe-kafe pinggiran

Kau menamai permainan ini "menggoda ombak"
kita berlari menyusuri gelombang dan mundur perlahan-lahan
matamu berair, tersedak pasir
Dari lambai rambutmu, dan deru angin di telinga
aku tahu kita menari
aku tahu alam menabuh musik di antara pijak kaki
buih yang pecah setelah menabrak karang
akankah kau mengenangnya?

Karena akan kukenang, hangat tanganmu kala kugenggam
Akan kukenang, aroma laut yang disamarkan wangi masakan
Akan kukenang, ujung celana yang tetap basah meski kugulung
Akan kukenang, petikan gitar dan kicau burung

Kawan,
seperti malam ini, kau tak terlupakan

Jimbaran, 20 Juni 2014

Aucun commentaire:

Enregistrer un commentaire