mercredi 30 novembre 2011

5 Kota Paling Tua? Hmm....

Wedeh, jangan kira "Kota Paling Tua" itu artinya Kota Tua yang di Kota itu, kalian salah! Nggak ada Museum Fatahillah atau sepeda-sepeda ontel di kota-kota berikut ini, yang ada cuma sejarah, sejarah, dan sejarah!

1. Gaziantep, Turki (3650 SM)
Kota yang dulunya dikenal dengan nama Antep yang sekarang menjadi ibukota propinsi yang sama dengan namanya, Giazantep (kok mirip nama daerah di Tiongkok gitu ya ._.) ini adalah kota tertua yang masih tegak berdiri. Kota ini memiliki sejarah sejauh zaman orang Het (Hittite). Kota ini terus menerus ditinggali sejak zaman Paleolitikum, dan tumbuh bersama dinasti Ottoman yang terkenal.

Anyway, kalo kalian nggak tau, dinasti Ottoman adalah dinasti Islam yang paling besar di Turki. Daerah taklukan dinasti ini membentang luas, dari Mesir hingga Semenanjung Balkan. Eropa pun pernah dibuat takluk olehnya. Subhanallah, begitu besar ya kekuatan Islam di zaman pertengahan. Semoga kita bisa nerusin deh, kebesaran Islam dan mengubah sudut orang-orang di luar sana, aamiin :)

2. Kirkuk, Irak (3000 SM).
Kirkuk adalah kota paling penting bagi orang Kurdi karena menyimpan benda-benda arkeologi berusia lebih dari 50 tahun. Kota ini sekaligus menjadi pusat industri minyak Irak. Kota ini pernah menjadi tempat pertempuran tiga kekaisaran besar: Asiria, Babilonia, dan Media, yang saling bergantin mengambil alih kuasa atas kota ini.

3. Yerusalem, Israel -_- (3000 SM).
Kota suci bagi tiga agama terbesar dunia, Islam, Nasrani, dan Yahudi, kota ini adalah tempat di mana nilai kuno digabungkan dengan berbagai budaya baru yang membawa suasana metropolis. Kota ini terbagi menjadi tiga bagian, dengan Yerusalem Barat sebagai bagia yang paling cepat berkembang dan menjadi pusat perdagangan.

4. Zurich, Swiss (3000 SM).
WHOAH! Rasanya rada incredible gimana gitu ya, ngebayangin kota yang juga didaulat sebagai kota termahal di dunia yang juga merupakan pusat mode dan metropolis Swiss ini telah lahir kira-kira 3000 tahun sebelum masehi. Kalo diitung, jadi umurnya sekarang 5011 tahun -_-. Well, Zurich pertama kali didirikan di zaman Romawi dengan nama Turicum.

5. Konya, Turki (2600 SM).
Ini dia kota yang paling "muda" di antara kota-kota di atas! Konya diapit oleh dua laut, Laut Tengah dan Laut Hitam, dengan ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Kota yang didirikan di atas padang rumput Anatolia ini adalah salah satu kota termenarik di Turki. Salah satu museum yang paling terkenal di sini adalah Green-Mausoleum of Mevlana Celaleddin Rumi, makam penyair Turki terkemuka.

5 Komposer Terhebat di Dunia!

Yuk, langsung aja kita cekidot siapa pemegang rekor komposer terhebat di dunia. Mari lihat Mozart ada di urutan ke berapa....

1. Franz Schubert (1797-1828).
Franz Schubert adalah komponis Austria. Lagu pertamanya dibikin waktu umurnya 17 tahun. Sebelum usia 20 tahun, ia telah menulis enam simfoni. Secara keseluruhan, Schubert "cuma" menghasilkan sembilan simfoni. Dua di antaranya yang paling terkenal adalah Unfinished Symphony dan Great Symphony. Schubert menulis kira-kira 100 lagu *elus dada* *kalo masih hidup jadi anak emasnya Bu Aspiteng kali ye*. Karya-karya Schubert yang paling famous adalah Ave Maria, The Trout, dan Serenade. Schubert meninggal di usia 31 tahun, namun ia meninggalnya hampir 1000 karya musik yang tetap dikenang hingga kini.

2. Richard Wagner (1813-1883).
Wagner adalah komponis berpengaruh asal Jerman yang dikenal karena karya musiknya dalam opera. Musiknya masih sering dimainkan. Karyanya yang terkenal adalah w dari Die Walkure dan Bridal Chorus dari Lohengrin. Wagner juga tokoh yang sangat kontroversial karena dukungannya terhadap ide-ide anti-Semitisme.

3. Ludwig van Beethoven *Si Kece yoman B)* (1770-1827).
Beethoven yang kece dan terkenal ini lahir di Bonn, dan dia adalah komponis musik klasik dari Jerman. Selama masa mudanya, ia adalah seorang pianis berbakat dan populer di kalangan orang-orang penting dan kaya di Wina, Austria. Sayangnya, tahun 1801 Beethoven menjadi tuli, namun beliau terus menciptakan musik. Karyanya yang paling terkenal adalah Simfoni No. 9 dan Fur Elise.

4. Jenjengjenjeng... Inilah dia... Mozart! (1756-1791).
Wolfgang Amadeus Mozart mungkin komponis yang paling dielu-elukan sekarang ini. Saking berpengaruhnya nih tokoh, namanya sampai diabadikan menjadi airport di Wina, Austria. Well, Mozart lahir di Salzburg, Austria (lagi -_-), dan meninggal di Wina. Ia dianggap salah satu komponis musik paling penting dan paling terkenal dalam sejarah. Karya-karyanya yang berjumlah sekitar 700 lagu *whattaaa* diakui secaraluas sebagai puncak karya simfoni dan musik opera. Contoh karyanya adalah opera Don Giovanni dan Die Zauberflote.

Anyway, sedikit tambahan tentang Mozart, dia memang lahir dari keluarga komponis dan dia sering menjelajah Eropa bersama keluarganya, sering menghadiri undangan para bangsawan. Kalo nggak salah dia pernah diundang sama King Ludwig II, dan pernah datang ke istananya Maria Theresa, dan ketemu sama si cantik Marie-Antoinette (kalo kalian tertarik sama sejarah Eropa, pasti ngerti yang gue omongin). Rumornya sih, Marie-Antoinette KATANYA pernah nyium pipinya Mozart kecil! Oh iya, di Salzburg, rumah Mozart kecil dulu--atau yang lebih dikenal dalam Bahasa Jerman, Mozart Gebusthaus--dijadiin museum, lho, dan di sana, ada surat cinta Mozart yang ditujukan untuk seorang putri berinisial MA. Maybe she was Marie-Antoinette yang sayangnya, dipersunting oleh Raja Prancis, Charles XVI. Oh man...

5. Johann Sebastian Bach (1685-1750).
Bach lahir di Eisenach, Jerman, dan meninggal pada usia 65 tahun. Dia mengubah alat musik seperti organ, piano, dan clavichord, dan juga untuk orkestra. Karyanya yang paling famous ya itu, Brandenburg Concerto--> kata belakangnya kok mirip sama es krim ye -__-

mardi 29 novembre 2011

Science Competition!

Warning: I use English for this one! Sebelumnya, maaf kalo banyak kata/tenses yang salah ya, hehe :D

I woke up in Sunday morning, and looked at the clock. It was 5 am, guys. I got up from my bed and took a shower quickly. After "shalat Subuh", I packed all my stuffs to my ransel, made it sure that my pencil, book, and others was in their place. I had my breakfast and I got to my father's car, and then, we went to 19 JHS!

Two days ago was my "pusing day", haha. I've been choosen by my teacher to follow Science Competition, which means I might had a war -___- I came to 19 JHS about an hour earlier, ugh, but almost all my friends have got there, yeah! I took a rest, I sat on the floor and talked with 8th grader, Nadia, my colleague in wall magazine. Then my friend, Rakrya, came, and we talked about Physic and Biology, and he's clever in Biology, hoaha:) I borrowed his BlackBerry and sent a messenger to Sentani. We took a rest for a while. Makin siang *jdug* makin banyak yang dateng, and finally we went to our class, in room 4, 3rd floor.

In this classroom, I sat with a boy from *I'm not really sure* Labschool who had genius face (atau guenya aja yang terlalu lebai?). A woman gave us questions paper and answer paper, oh, and we used LJK, too-_-

When I looked at the text, gluk, suddenly I felt down. These questions were not as ominous as I thought before .__. 50% of the questions were 7th grader lesson! I did it lil bit "ngarang bebas" and "tau bener tau salah, yang penting kelar", and finally, this war has already ended!

With my friends, Sentani, Dyna, Rachmi, Umami, and Tiwi, we dropped from 3rd floor, and we decided to go to BlokM Square! \^^/ Kebetulan yah perut saya lapar heheh :3 Tapi sayang, Dyna couldn't join with us :( We went there by bus and I was looking for a store that sells textbooks, I mean Math, TIK, and Senbud textbooks. I've lost these textbooks and karena itu buku perpustakaan, hukumnya wajib diganti. Lagian, dikit lagi kan mau UAS. Lha ntar gue belajar pake apaan kalo nggak pake tuh buku? -____-

Suddenly my stomach screamed, and with Sentani, kita naik eskalator to 2nd floor, was looking for Fresh Bread, and yes, we found it! I bought some sweet breads and we dropped to underground floor faster.

Ulfa, my friend from 9-4, came to BlokM and then we explored 5th floor. All of us except Sentani and I were looking for movies, and after got what we want, we dropped to 1st floor again! But only me and Sentani who explored Gramedia. I was looking for some nice books but couldn't found it -_- Selain itu, duit gue pas-pasan, HAHA *modus*. After that, Sentani and I back to our house (rumah masing-masing tapi nggak ngerti cara nulisnya-_-).


Thanks God it was Sunday :)
Esa Khairina.
29/11/2011.

jeudi 17 novembre 2011

The Echo of Life

A man and his son were walking in the forest. Suddenly the boy trips and feeling a sharp pain, he screams, "Aaaah!" Surprised, he hears a voice coming from the mountain, "Aaaah!"

Filled with curiosity, he screams, "Who are you?!" but the only answer he receives is, "Who are you?!" This makes him angry, so he screams, "You're a coward!" and the voice answer, "You're a coward!"

He looks at his father, asking, "Dad, what's going on?"

"Son," the man replies, "pay attention!" Then he screams, "I admire you!" The voice answer, "I admire you!" Twice, the father shouts, "You're wonderful!" and the voice answers, "You're wonderful!"

The boy is surprised, but still can't understand what's going on. Then the father explains, "People call this 'Echo', but truly it's 'Life'. Life always give back what you give out! Life is a mirror of your actions. If you want more love, give more love! If you want more kindness, give more kindness! If you want understanding and respect, give more understanding and respect! If you want more people to be patient and respectful to you, give patience and respect! This rule of nature applies to every aspect of our lives."

Life always gives you back what you give out. Your life isn't a coincidence, but a mirror of your own doings.

-Author unknown, adopted by BTA books :)

mercredi 16 novembre 2011

Enchanted (Love on the Downstairs)

Intan mengenyampingkan poninya yang mengganggu, memilin-milin tangan. Hari ini adalah hari pertamanya kursus di ILP DAN parahnya, pas pendaftaran Senin lalu, ibunya menyuruhnya--ralat, memaksa--untuk memilih NS teacher. NS teacher itu maksudnya native speaker alias... orang non-Indonesia.

Kenapa Intan ngambil kursus? Bahasa Inggris Intan sebenarnya sudah cukup bagus, tapi dia agak bermasalah di conversation. But, she can write English flawlessly. Emmm, sebenarnya Intan agak ikut-ikutan temannya, sih, yang juga kursus Bahasa Inggris. Kebetulan, cita-cita cewek berambut hitam sebahu itu adalah jadi Duta UNICEF, atau nggak UNESCO juga boleh, lah, jadi harus mahir berbahasa Inggris.

Jantungnya berdebum ketika seorang bule tinggi berambut keputihan dengan kulit Eropa melangkah masuk ke Room 15. Ia menahan napas sejenak ketika si bule tersenyum dan menanyainya dan juga teman di sebelahnya, "Are you collage?"

Mati deh gue. Collage apaan, coba?! batin Intan megap-megap, dan melihat teman di sebelahnya menggeleng. Agak gengsi, Intan ikutan ngegeleng, dan bersumpah akan mencari arti kosa itu di kamus begitu di rumah nanti.

Si bule mengangguk, dan memberikan anak-anak Room 15 file biru donker berisi kertas. Jadi sih katanya, tiap minggu mereka akan dikasih kertas kerja gitu, dan disimpannya di file itu. Intan sih ngangguk-ngangguk aja. Satu pelajaran: bule itu senang ditatap matanya. Jadi makin sering kita natap mata mereka, makin sering pula kita diajak ngobrol (dalam kamus Intan: makin gelagapan pula dia ngejawabinnya). Kemudian mereka membahas pelajaran hari itu, describing people or something di dekat mereka. Intan yang tadinya agak ngantuk, melek lagi begitu sadar dia nggak sepenuhnya ngerti apa yang diomongin si bule.

Begitu sampai di rumah, Intan langsung menyambar laptop, mengkoneksikannya ke modem, dan menumpahkan seluruh isi hatinya di Multiply. Intan memang hobi nge-blog. Kata orang sih, dia punya potensi besar jadi penulis. Intan cuma bilang amiin. Tapi sebenarnya, blog Intan lebih mirip pengganti diary karena dia nggak begitu suka menulis tangan walau semua orang mengakui cakepnya tulisan tangannya. Nggak semua orang Intan beri tahu URL situsnya, dan lagian, konten di menu bar Blog--yang ia ubah jadi Daily Diary--diset private. Jadi orang yang mengunjungi situs Intan hanya bisa membaca Notes, Link, dan hal-hal yang menurut Intan nggak sepenting diary hariannya.
*****
Title: October 24, 2011.
Today was my first day came to my English course! Hwaaa jujur, adaptasi gue payah banget di hari pertama ini. Agak jetlag gimanaaa gitu. Pas native gue nanyain, gue cuma bisa ngangguk, ngegeleng, bener-bener udah kayak orang gagu gitu. Gue nanggung malu karena musti komunikasi pake bahasa Tarzan sedangkan banyak temen sekelas gue yang hasyisyusyesyoh ngomong ama tuh bule.

Title: October 26, 2011.
Hari kedua di kursus. Yap, alhamdulillah nggak tau kerasukan jin apa deh sampe gue bisa lumayan ngerti apa yang native gue omongin. Dan gue juga udah bisa nge-reply apa yang dia omongin walau patah-patah kayak goyangannya Inul Daratista *loh?* Btw, tadi gue ketemu native, tau deh dari room berapa, turun dari tangga, mungkin beda tiga anak tangga dari gue, pas gue mau balik sama nyokap. When I looked at him... I swore maybe I could scream loudly. Ya Tuhan, itu manusia apa malaikat nirwana yang dikirim Tuhan buat ngejernihin otak gue yang burek akhir-akhir ini?! Gosh gosh gosh.... I can't describe how handsome he is! Rambut merah agak pirang, kulit nggak se-Eropa native gue, tinggi, pake kemeja dan waistcoat. Gue tebak, umurnya paling 26-30-an, lah. Ya ampun, bener-bener rejeki nomplok gue bisa cuci mata di saat-saat genting kayak gini!

Title: October 31, 2011.
HAPPY HALLOWEEN GUYS! Hohoho, gimana rasanya Halloween kalian?! Kalo gue, persis "mengerikan" seperti harusnya Halloween berjalan. Tadi di sekolah, tetep upacara kayak biasa. Sumpah, gue udah 5L dan alergi banget sama ni kebudayaan nenek moyang yang masih terlaksana. Kepsek gue udah teriak menggebu-gebu, murid-murid mah letoy ye, belom minum Mizone, kali *apa hubungannyaaa lagi?* Kita musti berdiri tegak bak ABRI dan pas kepsek teriak, anak-anak nyahut males-malesan, mungkin belom sarapan atau sakit tenggorokan. Second, pas tadi kursus, gue nggak ketemu sama si bule ganteng rambut merah yanggg gue sadar, MIRIP ROBERT PATTINSON, SAUDARA-SAUDARA! Oke, itu emang lebai tapi kalo kalian ngeliat sendiri orangnya, kalian nggak bakal heran kenapa gue bisa sehisteris ini. Pas gue pertama kali ngeliat dia aje, jantung gue udah cekat-cekot abis. Hmm, I asked myself, when I can meet him again? Tomorrow, next weeks? Oh, I don't know....

Title: November 2, 2011.
THE SECOND OF NOVEMBER, FELLAS! :D Hayooo guess what happen on tanggal 2 setiap bulannya? Huehehe, maybe this is my special day, karenaaaa... tadi gue ketemu lagi sama si Robert Pattinson, di TANGGA TURUN pula! Aaaa tapi sih gue nggak sehisteris kemarin-kemarin, cuma gimana aja gitu. Tapi sih gue nggak bisa nyangkal kalo rasanya tetep rada "JDER" pas ngeliat dia dan rambutnya yang merah itu.... Tapi... hari ini gue sadar kalo dia itu guru, native. Dan gue? Cuma murid Indonesia biasa. Nggak cantik, nggak jelek, tapi tetep yakin nggak akan bisa sama dia. Satu hal yang jelas: English gue masih blepetan, jadi rada mustahil bisa ngobrol sama dia meski sejak pertama kali ngeliat dia, gue jadi termotivasi buat belajar Bahasa Inggris.
And more.... One question: Does he like an Indonesian girl like me?

Title: November 4, 2011.
Hari Jumat barangkali emang hari sial gue, why? KARENA GUE KENA OMEL, WOI! DUA KALI! SAMA NATIVE yang bukan "wali kelas" gue! Aaaa pokoknya hari ini keselbangetlah! Dan tebak, apalagi?! Dompet gue ilang di bajaj huhuhu :'( Dompetnya sih barangkali isinya cuma sembilan rebu, tapi dompetnya itu loh, bagus! Murah dan motifnya gue suka, DAN baru gue pake empat hari pula! Gimana gue nggak getek coba?! Dan hari ini si Robert Pattinson juga nggak keliatan hidungnya sama sekali. Omaigat miss him God.... Tapi hari ini gue juga wajib bersyukur karena tadi gue ditraktir temen gue, PLUS dapet kaus bendera England yang keren! Ya Allah, semoga Jumat depan gue nggak se-"sial" hari ini, deh, amiin.

Title: November 7, 2011.
Mungkin... benar kata orang yang bilang kalo angka 7 tuh bawa hoki! Karena apaaa?! Gue tadi ketemu sama si ROBERT PATTINSON walau cuma sekilas doang. Tapi tadi gue beberapa tangga dibawahnya dan dia di atas gue, meluk buku dan nyanyi kecil gitu. Ya ampun mukanya itu angel bangeeetttt. Gue sampe heran di Bumi ada makhluk sekece dia! Dan walau dia nyanyi kecil abis, gue denger sepotong nyanyiannya, pokoknya ada "my love, my love"-nya, lah. Lo tau gimana reaksi gue pas denger? Ngarep setinggi langit! Dan kenyataan kalo dia nyanyi itu bukan buat gue, rasanya bikin gue nge-gedebuk ke tanah lagi.
Satu hal yang positif: saat gue tau apa yang dia nyanyiin, gue juga sadar satu hal. My English is getting better, man! :D And I must be proud!

Title: November 9, 2011.
Kayaknya hari Rabu emang hari keberuntungan gue, deh! KARENA DUA KALI SEMINGGU INI GUE KETEMU DIA! Si Robert Pattinson, lo tau kan? Yang kece, tinggi, bule, rambutnya merah?! Dan maybe ini tuh mercusuar dari penantian gue tiap kali kursus. Tadi gue agak kecewa karena nggak ketemu dia di downstairs, jadi gue ngehibur diri ke Sevel. Guess what happened?! Gue ketemu dia! Jadi kronologi lengkapnya, sih, pas gue lagi bayar di kasir, gue ngeliat di pintu, ngeliatin langit yang makin gelap. Dan gue ngeliat dia... si Robert Pattinson, pake batik lengan panjang!!! Dia masuk ke Sevel dan kontan, mata kita ketemu gitu, dan... dia naikin alisnya ngeledek gitu ke gue! Ya Allah, gue langsung membatu di tempat. Felt lyk I couldn't breath! Abis itu dia ke tempat Slurpee dan kebetulan si kasir lagi nyari kembalian, jadi gue ngeliatin dia terus. Eh, abis itu dia ke tempat snack. Harusnya kan lebih cepet kalo dia lewat belakang aja yekan, eh dia malah lewat depan, lewat kasir, LEWATIN GUE!!! Oke, dia nggak naikin alisnya kayak tadi, tapi ngeliat punggungnya yang tegap aja, motivasi gue buat ngelancarin Bahasa Inggris menguat.

Sekarang gue lagi dengerin lagu Enchanted-nya Taylor Swift. Sebenernya ini nggak sengaja, karena gue nge-shuffle lagu buat nyari "soundtrack" yang cocok buat novel gue, dan ketemu lagu ini. Dan baru gue sadarin, liriknya ituloh, mirip banget sama kisah gue dan Robert Pattinson! Terutama bagian yang, "I spent forever wondering if you knew, I was enchanted to met you...." Gue langsung sadar kalo gue enchanted banget sama dia. I was enchanted to met you, Robert Pattinson :')

-to be continued.

vendredi 4 novembre 2011

4th September, 2011.... The day between BEST and WORST

WARNING! Because I've learned so many new things in English, I would like to practice it right now. There are some words that I wrote in English. Tapi campuran Inggris-Indonesia tentunya HAHA. Mohon maaf kalau ada kata yang salah/kurang dimengerti:) I'm still learn! Yeay!

Okay, if you read the title, you can guess that I'm stuck in two momments right now. BEST momment and WORST momment (pidato pembukaan pake bahasa Inggris).

Jadi ceritanya.... today I walked to my school with happy feeling. Why? Because today Sentani has been promised to "traktir" us in D'cost restaurant. Siapa coba yang nggak suka makan enak+kenyang+gratis? Begitu juga saya, dude! Mmm, jadi pas begitu gue sampe di sekolah, gue langsung ke meja Ajeng, dan nanyain, "Ntar jadi nggak?" dan dia bilang iya. But there's a bad news, she said that Ana's aunty has just passed away :( I felt sorry for you, Ana. Therefore, she won't be at school today. Kalo diitung, jadi yang ikut berkurang satu. Hmm.

Gue sama Ajeng langsung keluar dari kelas dan duduk-duduk di depan sama Ayu (9-4) dan Dzalika, terus Dzalika said she probably couldn't go with us if she didn't have "barengan". Gue sama Ajeng harus bujuk-bujuk dia biar mau ikut dan akhirnya dia mau ikut, yay! And then suddenly Geby (9-7) and Annisa (9-5) joined with us and we talked about Mr. Morgan, my ex-headmaster who will leave SMPN 12 soon, gara-gara mutasi :( He arrived at 12 JHS at the same year with me, 2009, so I don't ever know about other headmasters before him, but I know he's the best :D Btw, gue denger sih, katanya Pak Morgan--yang sebelum jadi orang tertinggi di 12 pernah menjabat sebagai kepala SMPN 115, the best junior high school in DKI--pernah loh nerima penghargaan sebagai kepala sekolah ter-teladan tahun 2009 (kalo nggak salah). Abis ngegosip, perut jadi laper. Kebetulan, gue denger si Gaby ngajak Annisa buat ke koper so I also stood and ran after them, terus masuk deh ke koper. Gara-gara roti yang gue cari nggak ada, I went to canteen alone (because they didn't want to accompanied me, huh-_-). Di kantin, gue beli roti isi kacang coklat yang harganya 3500. Yap, pagi-pagi udah ngeluarin duit -....- *baca: rada nggak ikhlas. Semahal-mahalnya roti di deket rumah gue, palingan juga dua rebu-,-*. Pas banget gue duduk lagi di depan 9-3, the bells rang, so my friends back to their class and Dzalika, Ajeng, and I came to our class to read Al-Quran. Abis baca Quran, tiba-tiba ada pengumuman dan semua murid harus ke lapangan buat upacara perpisahan Pak Morgan dan penyambutan Bu Hartanty, our new headmaster (cewek, dude!). Anak-anak kelas 9 dituker sama anak-anak kelas 8 lokasi barisnya, tapi HERANNYA matahari nggak seterik kalo gue dan angkatan gue baris di lokasi kami yang biasa--yang bisa bikin kulit mateng kalo 30 menit diri di sana. Abis itu, dimulai deh upacaranya.

Upacaranya kira-kira dua jam tapi kami nggak ngeluh karena selain anginnya sepoi-sepoi, pas sambutan-sambutan kita dibolehin duduk. Pak Rozak, guru Agama gue, sibuk banget gitu ngatur anak-anak sama barisan padus. Tapi yowes lah jadi teratur yoo Pak :-)

Upacaranya meriah dan kuerren. Tapi biar kata begitu, ada beberapa kejadian lucu pas tadi upacara:
1. Pas tadi acara nyanyi-nyanyi dari murid padus, Pak Yon yang jadi MC, salah nyebutin judul lagu yang bakal dinyanyiin sama Luna, adek kelas gue--yang gue kenal di mading juga. Judul lagunya First Love-nya Nikka Costa, tapi DISEBUTINNYA Kembang Perawan. First Love sama Kembang Perawan, gimana nggak jauh coba?! -_- Si Luna diketawain sama anak-anak, tapi dia mah cuek pisan terus tetep nyanyi First Love. Anyway, gue udah tau lagu ini sebelumnya dari Dinda dan lagunya rada lawas gitu (menurut gue). Tapi pas dinyanyiin Luna, enak gitu didengernya.
2. Pas kita nyanyi lagu "Tanah Air" sama aransemennya, si Syafiq, temen gue yang rada--maaf ya Fiq--maho, dia dikeatasin gitu tangannya, bikin gue mau ngakak sekaligus ketakutan gara-gara I stood next to him -_- Oke, jangan diketawain! Mana mukanya sengak-sengak ngejijikin gimana gitu, Ya Allah gusti....
3. Pas guru-guru nyanyi lagu Sirih Kuning sama lagu apaan gitu dari Batak buat Pak Morgan, semua guru kan turun langsung ke lapangan. Pas Pak Agus turun, anak 9-4 ada yang nyeletuk, "Wedeeeh, mataharinya ada dua!" Gue sama Dyna langsung ngakak setengah mati. FYI, kenapa disebut mataharinya ada dua? Soalnya kepalanya Pak Agus tuh... emm, mungkin lebih sopan kalo disebut mirip lampu disko. Dicukur rata toh yo Pak. Hahaha tapi biar gitu nggak tau kenapa sih dia enak juga ngajarnya--walau kadang bikin ngantuk, apalagi kalo dia udah cerita soal budaya (I like to hear and learn about cultures or languages of course! :D). Jadi pas Pak Agus turun kepalanya langsung mantulin sinar matahari dan perut gue spontan kayak dikocok-kocok. Abis itu dia joget sendiri (jogetannya mirip sama tarian suku Tahiti gitu -___- Itu lho, suku yang ceweknya pake rok dari daun kelapa dan em... "atribut" lainnya dari batoknya) dan DIREKAM! WOHA! Aksi guru-guru itu udah ada di gue, tapi nggak enak aja nge-share-nya. Kejam aja gitu. But tomorrow Insya Allah I'll upload some pictures of that momment! Btw yang kocak bukan Pak Agus aja, tapi hampir semua guru! Terus Bu Rusmian, wali kelas gue, ngebacain puisi gitu, jadi kayak musikalisasi, lah. Proud of you, Bu!
4. Pas korlas sama komite nyanyi, pada nanyi lagu yang judulnya "Alusial" (tau bener tau kagak dah tulisannya) dan nari-nari gitu pake kain Ulos--perasaan dari tadi nih upacara theme-nya ke-Batak-an deh ya -_---dan langsung ketauan kalo itu cuma lypsync! Eh, tapi semua anak ikutan goyangin tangan loh dan pada antusias banget, sampe-sampe difoto (foto menyusul). Abis itu mereka ngasih karikatur ke Pak Morgan dan Pak Morgan pun ngasih sambutan, ngasih kesan dan pesan, I ever felt sad :( Dia bilang ke kita semua untuk nggak lupa shalat dan memang itu yang harus ditekankan, soalnya menurut kacamata gue sih, rata-rata anak-anak jaman sekarang ibadahnya belum bener-bener amat. Nggak usah jauh-jauh deh, gue sendiri aja kadang masih suka telat sejam atau dua jam dari waktunya. Buat semua yang baca ini, yuk introspeksi dan berbenah diri!

Selesai upacara, gue sama Dyna balik ke kelas dan kita ngobrol sama Dana terus nonton video aksi guru-guru yang cenderung dingin kalo di kelas, jadinya yah diam-diam menghanyutkan gituu sesuatu yahh. Abis itu gue sama Dyna duduk di lantai dan berdoa biar ntar free time, amiin. Terus Sentani dateng dan Dzalika-Ajeng gabung, tapi terus Dzalika-Ajeng ke koper dan Dyna makan, jadi gue sama Sentani duduk di bawah dan we were talking bout... yeah, boys, and their attitude which sometimes can broke girl's mood. Terus Dyna dateng lagi dan gabung, tapi nggak lama kemudian kita gabung sama Dzalika-Ajeng di meja Ana-Ajeng. Gue duduk di tempat Awak dan Senta duduk di tempat Ravy, and we found something! There's "Adinda M. Y." words on Ravy's table! Gue langsung kelabakan dan langsung ngira yang aneh-aneh. Satu-satunya Adinda M. Y. di 12 dan satu-satunya Adinda M. Y. yang gue kenal seumur hidup ya Adinda Mahardhika Yasmin yang juga sohib gue--but now we didn't make friendship as closer as before--dan oke, gue udah lama rada curiga soal RavytoDinda. Tapi berhubung Ajeng pacarnya Ravy (ups) jadi mendingan nggak usah diceritain, deh.

Mungkin sekian dulu post-nya, besok bakal dilanjutin because now I feel so tired at all -_- See you soon, guys! Keep checking my site!

jeudi 3 novembre 2011

2nd November and 3rd November 2011.... So crappy..., so CRAZY!

Oke, jumpa lagi dengan saya di jurnal pribadi yang bersifat meluas ini. Mungkin kalian mikir, "Ih, Kak Echa mana sih, kok nggak update-update...." Itu dikarenakan schedule gue yang emang padet akhir-akhir ini (ini beneran!). Saking padetnya, gue sampe cuma punya waktu free barangkali tiga jam sehari, kadang lupa makan, lupa tidur, lupa nafas *yang ini naudzubillah deh* dsb-dsb.

Soooo... 2nd November, it was Wednesday, right? Hari itu gue berangkat ke sekolah dengan rada galau karena belom dapet kepastian kapan ulangan Fisika yang gue laksanain kemarin. Abisnya, seharusnya udah tiga minggu lalu TAPI ditunda-tunda mulu. Sebagai murid, gue bersyukur, lah. Tapi berita buruknya: hari Selasa ulangan dadakan. Abis deh gue. Rambut gue bener-bener ngejegrik semua.

Gue masuk ke kelas dengan muka disengakkin karena udah dua hari ini gue punya... ehm, trouble sama si M. Arravy a.k.a. Jerawati, cowok tersengak di kelas yang ngeselinnya ampun-ampunan. Jangankan buat nyapa dia apalagi ngeledekin kayak biasa, senyum aja gue udah males. Lagian, jari-jari gue belum "memulihkan diri" dari cedera ringannya gara-gara semalem gue paksain bikin peta konsep 6 bab IPS yang makes us crazy yeah. Bayangin deh, menurut lo lo dan lo, kalo ada guru yang udah ngasih rangkuman tertulis dan latihan yang make tangan juga (1 bab per 2x pertemuan), PLUS nyuruh kita buat ngetik itu semua dan presentasiin di kelas, terus kita sekarang disuruh ngejabarin lagi 6 bab dalam bentuk peta konsep gitu. Psycho nggak sih tuh guru? Tapi gue kerjain juga walau gue belum nyelesain 1 bab karena gue termasuk seneng IPS (EXCEPT Sociology). Pas gue di kelas, gue baru tau kalo temen-temen gue belom ngerjain sama sekali peta konsep itu.

Krik, krik... Gue ceming.

Temen-temen gue langsung balik ke kelas dan bikin tuh peta konsep. Gue duduk anteng dan nyalin peta konsep bab 3 Dyna yang emang gue skip semalem karena materinya lumayan bikin... ya gitu deh. Dyna udah bab 1 sampe bab 3 dan belum 3 bab lagi. Gue udah lima bab tapi ada yang gue skip, bab 3 yang lumayan banyak. Jadi ya seimbang lah. Gue ngerjain itu dan belom apa-apa, bel. Gue langsung masukin buku IPS ke kolong meja, terus baca Quran dengan suara syahdu *ceile*.

Terus Bu Suyatmi masuk dan gue ngelanjutin lagi ngerangkum IPS, tapi tanpa buku Dyna karena dia sendiri mau minjem. FINALLY, I'VE FINISHED IT! VERY FIRST AND THE EARLIEST! :-D Gue langsung buru-buru ngasih Bu Suyatmi buat dinilai dan dia nilai, eh dia nyuruh gue ngerangkum bab 8. Gue balik ke bangku, tapi langsung balik lagi ke meja guru because suddenly I remember... gue udah nyelesain rangkuman bab 8, 9, dan 10. Bu Suyatmi nilai dan dia nyuruh gue ngelanjutin latihan bab 8. Tanpa keluh gue langsung ngerjain karena dari nomor 1 sampe 20 PG dan 1 sampe 5 esai udah gue kerjain, tinggal 5 soal esai lainnya yang emang gue sisain biar gue ada kerjaan kalo di kelas. Udah dinilai, gue balik ke kelas dan ngerjain latihan bab 10 tanpa keluh. Geografi, salah satu pelajaran yang gue suka walau itu dan bab 9 udah masuk materi semester dua nanti.

Abis IPS, Bahasa Inggris. Nggak tau kenapa gue jadi spontanitas kalo guru gue nanya gitu *well, inilah gunanya terbiasa dengan native yang ngomongnya hasyisyusyesyoh*. Tapi hari ini Pak Moy ada rapat jadi kita main-main gitu. Gue ngumpul di meja tengah bareng Dinda, Chelsy, Dana (cowok), Lia, Dita, sama Astri. Abis itu karena bete, gue ngajak Dinda keluar buat ke kantin. Chelsy ikut-ikutan, jadi kita keluar berempat. Pas diluar, tiba-tiba Ajeng "menyerang" dan nyoret lengan gue pake spidol.

ARRRGH!

Gue langsung kesel, tapi bukan gue satu-satunya korban. Dinda, Ana, Awak, sampe si Jerawati pun juga kena getahnya. Gara-gara kesel, gue sama Dinda nyergap Ajeng berdua dan ngerebut spidol papan yang dia bawa, terus nyoret dia lebih gede HOAHAHA. Gue langsung ngibrit ke koper sementara Dinda berputar haluan ke toilet. Ajeng ngikutin Dinda karena pasti Bu Koper yang galak bakal ngedumel kalo kita bikin keributan di sana. Abis gitu, permainan berhenti karena bel. Ajeng ngegerutu, terus ngajak kita ke keran di depan UKS dan cuci tangan, eeeh dia malah nyipratin. GUE YANG PALING BANYAK KENA, SAUDARA-SAUDARA!

Gue langsung ke kantin, dan ngelewatin dapur. Pas gue ngeliat, gue tau itu kelas 9-8 lagi praktik karena gue ngeliat Ayu, Lista, Fia, Reggy, sama Fajri lagi bolak-balik di sana. Kita ngintip dan gue mau ngakak ngeliat Reggy pake apron merah! Ya ampunnn nggak cocok banget! Abis gitu, dia ngangkat tangan dan nyapa gue, megang piso pake satu tangan, jadi keliatan kayak chef absurd gitulah. Bu Tata Boga kelas 9-8 yang lewat, langsung melototin gue. Jadilah gue dan Dinda balik dan bergabung dengan Ajeng-Chelsy.

Setelah ke kantin, kita balik ke kelas karena Pak Moy udah masuk. Jadi hari ini ulangan harian. Oke, unlucky for me because the exam week has been came! Semalem gue sama sekali nggak belajar loh, buat ngerjain tuh tugas IPS, tapi nggak tau kenapa rasanya agak rileks karena materinya udah gue hafal luar kepala dan harapan terbaik gue adalah... semoga gue nggak remed, amiin. Abis itu Pak Moy langsung nyuruh kita ngeluarin kertas ulangan, pulpen, dan kamus, terus ngebagiin kertasnya. Formatnya, listening, speaking, reading, writing yang kalo ditotal 40 butir. Gue langsung dengerin bener-bener Pak Moy walau terganggu karena banyak "lebah-lebah beterbangan" di kelas gue, jadi nggak begitu kedengeran, deh. Sesi listening rada keganggu karena dua temen gue kebelet ke toilet dan baru balik 10 menit kemudian *tau deh sengaja apa enggak*. Kita mah nungguin sambil ngerjain soal-soal speakingreadingwriting, jadi listening-nya di-skip. Pas dua orang itu balik, Pak Moy langsung ngelanjutin listening-nya yang ketunda sedangkan dua orang itu innocent gitu deh *jujur gue agak geregetan*. Nah, nah, ada beberapa kata yang rada asing, tapi gue kerjain aja. Abis itu, gue ngerjain soal-soal yang lain yang at least lumayan lancar gue kerjain. Abis itu istirahat but I didn't go to canteen because I haven't finished IPA presentation project :( Gue gelar kertas karton putih dan kuning dan gue gunting beberapa kertas karton kuning yang udah gue kerjain *gambar akan di-upload besok*. Abis itu bala bantuan datang. Senta, Dzalika, Dinda, sama Ulfa (9-4) dateng dan ngebantuin gue ngerjain tuh tugas. Karena keburu bel, Senta sama Ulfa balik ke kelas masing-masing, digantiin sama kelompok gue, Rifki (KETUA. BUT HE DIDN'T WORK ANYMORE LIKE HELL!), Virsya, Mighfar, sama Ridwan. Kita corat-coret abis deh tuh masing, and alhamdulillah, finally we were finishing it! :D Tadinya gue udah waswas setengah mati karena kelompok lain udah kelar kan ye, dan Bu Shofi langsung nilai. Horeee, A although inside I was dissapointed because we've got A+ for two projects before it :( Tapi yah seenggaknya harus disyukuri yekan. Apalagi, itu didapat dari hasil jerih payah dan kespontanitasan.

Setelah dinilai, Bu Shofi langsung ngasih tugas lain. Dua orang harus presentasi di depan project masing-masing yang ditempel di dinding, sementara lima orang lain harus nyatet presentasi kelompok lain. Gue sama Rifki langsung presentasi dan yang lain nyebar. Tapi ada aje gitu anak yang nanya ini maksudnya apa dan blablabla, padahal gue yakin mereka nggak tau apa yang mereka tanyain, asal aja gitu. Karena gue pede, gue jawab aja setahu gue, tau deh bener atau salah, toh Bu Shofi cuma ngeliatin dari jauh. Eh, tapi nggak asal-asal amat, kok, gue kan udah belajar dan lumayan nguasain materi. Abis itu gue pengin ngambil Android gue buat ngefoto *berhubung "pengunjung"-nya udah sedikit dan kayaknya Rifki bisa ngatasin* gue langsung ngacir ke tempat duduk dan ngudek-ngudek tas. OMAIGAT! I COULDN'T FIND IT ANYWHERE! Dibantu Dzalika, gue minjem HP Dyna buat misscall dan nggak ada apa-apa. Nggak ada vibrate atau dering apapun dari sekitar tempat duduk gue, padahal HP gue disetel vibrate. Gue udah mau nangis dan bolak-balik dari bangku ke project mading. Terus Dzalika bilang, "Sa, jangan-jangan ketinggalan di rumah, kali."

Gue langsung ngapus air mata dan langsung nelpon nyokap gue di rumah. Dan... astaghfirullah, bener HP gue ada di sana! Setengah pengin teriak tapi setengah pengin nutup muka karena malu, gue langsung naro HP Dyna di meja sementara Dzalika nyorakin gue. Yah, keteledoran mungkin bisa dibilang sifat yang nggak bakal diilangin dalam diri Esa Khairina Husein sampai kapanpun.

Gue langsung ngebalikin HP gue ke Dyna dan minta maaf karena udah minjem pulsa dia, tapi dia nggak marah. Oke, Dyna emang baik walau luarnya cool dan galak. Abis gitu gue sama Dzalika balik ke tempat duduk yang udah digeser, jadi gue sama dia duduk di deket jendela. Hujan deres banget di luar, dan gue menggigil mikirin gimana caranya gue ke ILP nanti.

Pas pelajaran Bu Shofi kelar, gue sama Dzalika gabung ke meja belakang. Ada Ana, Ajeng, Dinda, Astri, Lia, Dita, sama Chelsy yang lagi main bongkar pasang pake spidol Faber Castle-nya Dinda. Gue cuma melongo ngeliatin ke-MKKB-an teman-teman gue, nggak ada niat buat ikutan bikin. Abis itu karena bosen, gue ke tempat Ana, ngobrol sama DzalikaAjengAna sampe bel. Abis bel, gue langsung ke atas buat bimbel BTA. Uyeah, hari ini bimbelnya Bahasa Indonesia. Gue merhatiin gurunya bener-bener, tapi rada terusik pas Nadia-Ayu (9-8) ngeluarin majalah Sophie Paris dari tasnya, terus ngasih ke gue sama Dini (9-5). Yang namanya cewek, ketemu katalog fashion kayak begituan tau kan gimana reaksinya? Gue berulang kali hah-heh-hoh ngeliatin baju-baju, jam-jam, sama tas-tas di situ, keren-keren pisaaaan! Gue tertarik sama tas Eiffel dari bahan setengah plastik yang harganya gocap, jam Surfer Girl (70 ribu), sama kaus lengan panjang skinny yang cerah. Dan gue juga melongo ngeliat tas yang bernuansa USA gitu, jadi kayak ada gambar bendera USA, terus sama ikon-ikon masing-masing kotanya. Gue langsung tertarik tapi pas ngeliat harganya... 150 ribu. Sedangkan untuk pulsa 20 ribu aja gue masih cekat-cekot mikirinnya (baca penyebabnya di sini).

Abis BTA, gue sama Dini langsung ke masjid untuk shalat dan nungguin hujannya redaan dikit. Abis shalat Ashar, kita disamperin Pak Sugino dan kita sama-sama curhat, dari A sampe Z dan dari Z balik ke A lagi. Dari situ gue tau kalo masa ngajar Pak Sugino cuma kesisa 12 hari lagi karena tanggal 14 nanti Pak Sugino bakal pensiun :') Pas dengernya, rasanya ganjil. SMPN 12 udah kehilangan Pak Morgan, kepala sekolah teladan se-DKI tahun berapa gitu, karena beliau pindah tugas ke SMP 19, dan dikit lagi bakal kehilangan Pak Gino..., terus Pak Ruswan. SMPN 12 bakal kehilangan guru-guru terbaiknya walau gue masih makan ati sama Pak Gino karena kuku gue bentuknya nggak beraturan gara-gara dipotongin pake gunting biasa hari Senin lalu.

Pas ujan sedikit reda, gue sama Dini balik ke 9-3 karena tasnya kita taro di sana. Abis itu, kita langusung capcus. Gue nebeng Dini karena bajaj ke rumahnya bakalan ngelewatin tempat kursus gue. Lumayan hemat waktu dan tenaga, berhubung tinggal 9 menit lagi waktu yang tersisa sebelum pelajaran dimulai *inget yaw, native itu bule dan bule itu disiplinnya tinggi*.

Sampe di ILP, gue langsung lari-lari ke sampe ke lantai 4 dan room 15. Di lantai pertama, gue ketemu sama si "Robert Pattinson" dan matanya nerawang. Oke, untuk pertama kalinya I realized that he wore glasses, LIKE ME! Gue senyumin, tapi dia nggak bales karena emang matanya lagi natap langit mendung di luar sana *duh nasib gue*. Di room 15, Mr Lupanamanya udah hadir sama Namira, temen sekelas gue dari mana gitu. Gue langsung duduk di sebelah Namira dan pelan-pelan banyak yang hadir. Hafiz, terus Rafly, Harris, Tiffany, Alesya, Reza, sampe Salwa dan Nadira. Salwa duduk di samping kiri gue.

So, pelajarannya hari ini adalah listening dan kita disuruh gambar gitu. Oke, cukup kenyanglah gue dengan pelajaran listening dua kali hari Rabu itu. Tapi pas mau discussion, PET! MATI LAMPU!

Gue santai walau awalnya kaget juga, terus Mr. Lupanamanya langsung berentiin kelas dan kita langsung keluar dari room 15 walau masih ada waktu 5 menit buat last games of the day. But I was totally comfort! Di luar juga udah cerah, dan nyokap gue udah nunggu di sana.

Today's Diary.... 3rd November 2011. Bikin peta konsep satu bab lagi? Edaaaan~
Hari ini Sentani ultah! Yippie! Sentaaaa if you read it, I wish all the best for you, wish you always happy and blessing everywhere, everytime :D And I'm proud being your best friend!

So, hari ini gue kembali ke sekolah kayak biasa. Memulai hari dengan yang biasa-biasa. Tapi tadi, dua pelajaran di ujung-ujung (Matematika dua jam pertama, SenMus dan SenBud dua jam terakhir) bolong, dan Pak Moy juga absen hari ini. Jadi hari ini longgaran, lah. Gue ngumpul lagi sama close friends gue di 9-3 dan ngoceh. Ajeng tadi sempet pindah ke sebelah gue jam Matematika karena "cowok"-nya *amiin ya Jeng* lagi main bola diluar sana. Ya dia teriak-teriak nggak jelas gitu. Gue mah, begitu kelar ngerjain tugas, langsung baca novel.

Abis Matematika, pelajaran Pak Agus yang bikin zzz gitulah. Efeknya duduk di pinggir, Pak Agus jadi nggak merhatiin gue, jadinya gue tergoda untuk nggak merhatiin dia juga. Dzalika sibuk ngikir kukunya, dan gue cuma ngelitain dia ngoceh dengan pikiran ngelantur. Ngelantur ke gosip kalo... Pak Agus bisa ngeramal dan baca pikiran orang.

Tapi anehnya, semua temen gue keliatan antusias dan pada merhatiin dia *serasa jadi artis ye Pak*. Bahkan para trouble maker juga pada ngeliatin Pak Agus gitu. Dana malah keliatan excited banget, yah bukan rahasia lagi sih kalo dia ngepens sama Pak Agus. Karena gue nggak merhatiin, jeng jeng jen jengg.... Gue kelabakan pas tiba-tiba Pak Agus ngasih soal, terus tuh guru ngeloyor tau ke mana sama Bu Lina. Mana soalnya nggak jelas pula. Gue ngerjain itu asal-asalan dan tau-bener-tau-salah, langsung nyelipin buku latihan di balik buku paket, terus lanjut tidur dan baca novel.

Pak Agus nggak balik sampe istirahat kelar, dan gue makan lumayan banyak. Abis itu Sentani dateng dan gue dan Ajeng langsung peluk-pelukan sama dia. Begitu tau dia ultah, langsung deh, banyak temen sekelas gue yang ngucapin happy birthday ke dia. Hmm, dia lumayan eksis, sih. Abis itu kita langsung duduk di bangku gue *Ana sama Dzalika gabung sama grup HipHipHuray 9-3* jadi kita cuma bertiga doang. Gue cerita soal si Robert Pattinson dan Senta cerita soal Mr. X dan Mr. Biologi. Hahaha. Gini deh kalo kita ketemu. Abis itu Lista sama Ayu dateng, dan langsung nyapa gue, "Ginanjar..." kayak biasa. Gue bales, "Ayu T. A. I...." karena emang namanya itu Ayu Tri Andini I....... siapa gitulah. Oke, pengetahuan dari Ravy yang gue salahgunakan.

Gue langsung mesen tas Eiffel itu tapi bilang masih pikir-pikir lah untuk tas nuansa USA itu. Terus kita balik makan dan setelah abis, Senta balik ke kelasnya dan Bu Suyatmi dateng dalam itungan menit *guru sehat*. Setelah bersia-memberi-salam *ritual setiap guru baru dateng*, gue langsung duduk dan Bu Suyatmi ngasih tugas suruh bikin peta konsep BAB 7 YANG BANYAKNYA NAUDZUBILLAH.

Otak gue langsung butek dan tanpa babibu gue langsung ngerjain tuh tugas yang lumayan bikin tangan gue berontak. Kabar baiknya, hari ini nggak jadi ulangan dududu~ Eh, pas IPS tadi, ada sedikit tragedi gitu. Jadi ada kucing hamil yang betah banget di 9-3. Gue sama Lia udah gantian buat ngeluarin tuh kucing, tapi tuh kucing masuk lagi masuk lagi. Tapi ya udahlah. Selesai IPS, pelajaran Bahasa Inggris lagi (dua hari ini emang IPS-B. Ing jadwalnya berturut-turut). Berhubung Pak Moy nggak masuk, I took a paper and wrote something random on it. Setelah itu gue baca novel dan langsung gabung sama HipHipHuray9-3 (cewek-cewek yang lumayan akrab sama gue ituloh). Kita langsung masuk ke obrolan absurd, dan take a rest begitu bel tanda shalat bunyi. Gue sama Ajeng--yang kompakan lagi absen shalat--tetep ke masjid karena Senta ada di sana. Begitu adzan, Senta langsung masuk ke masjid sedangkan gue dan Ajeng ke belakang masjid atas *masjid cewek* dan makan di sana. Fia (9-8) dateng dan gabung, terus kita ngobrolin banyak hal, terutama sih tentang sekolah. Pas Senta dateng, Fia gabung sama BlakBlakans dan mereka nggak tau ke mana. Pokoknya gue sama SentaAjeng stay at mosque. Kita foto-foto pake HP Senta *karena HP gue yang lowbat gue tinggal di tas* dan Ajeng sempet jerit-jerit karena dijejelin semut terbang sama Sentani. HOAHAHA, taste it, Jeng!

Abis itu gue gabung sama anak BlakBlakans yang juga lagi sesi foto-foto, beberapa meter dari tempat kami ngumpul. Gue ikutan foto sama mereka pake kacamata frame tebelnya Senta *kata orang gue lucu pake gituan. Gatau deh lucu dalam konteks bagus apa ngeledek*. Abis itu kita balik ke depan perpus dan Rakrya ada di sana, duduk di hadapan Rheza (9-2) yang lagi main laptop. Rheza kebetulan temen sekelas gue dulu pas kelas 7, jadi lumayan kenal. Abis itu kita terlibat obrolan random dan Rakrya minta PU sama Senta.

Terus gue sama Ajeng balik ke kelas, dan ke koperasi dulu buat jajan. Pas di kelas, tiba-tiba Bu Hotlina masuk dan ngumumin kalo... yang bimbelnya pake PM sekolah diliburin karena gurunya pada latihan nyanyi buat lomba PGRI. Gue langsung kecewa karena gue bimbel BTA, gitu juga sama Ajeng dan Dinda. Yang lain mah, sekolah. Abis itu kita langsung BTA walau rada males dan muridnya juga menyusut *walau anak kelas A yang rajin pada nggak bolos, sih*. Karena BTA-nya hari ini Bahasa Inggris, gue yang tadinya mau bolos pun ngurungin niat, terus ngikutin pelajaran Kak Diana dengan tekun. Oke, bukannya sombong but alhamdulillah, I feel my English is getting better :)

Selesai BTA, gue balik ke rumah. Hari ini nggak ada yang spesial tapi gue wajib bersyukur. Thanks God it's Thursday, and once again, happy birthday my friend, Sentani Ayu :D Hope you enjoy you days, guys!



3/11/2011.
Esa Khairina.

mercredi 2 novembre 2011

I Can't Help Falling in Love With You.... part 1

Reza celingukan. Sedari tadi tak dilihatnya si Preman Brandal yang duduk semeter darinya. Ia bersidekap dan tanpa sadar menggigit ujung pulpen, menahan tawa membayangkan kemungkinan si jelek itu mungkin "dicegat" lagi sama BK....

BRAK! Tiba-tiba pintu dibuka dan seorang cewek tinggi dikucir satu masuk. Rambutnya yang hitam dan lurus jatuh melewati bahunya yang landai, kontras dengan tulang pipinya yang mirip dengan tulang pipi orang Jepang. Bibirnya membentuk segitiga tak beraturan dan matanya besar seperti kelopak bunga matahari. Satu hal tentang cewek itu: nggak seperti kebanyakan rambut cewek kelas Reza yang dikucir dengan rapi, rambut cewek itu diikat dengan asal-asalan, terlihat dengan beberapa helai rambut yang jatuh ke samping pipinya menyerupai layer.

Begitu melihat Gea, Reza langsung pasang senyum manis dibuat-buat, membuatnya mirip idiot yang baru keluar dari RSJ.

"Misi deh, lo, pagi-pagi jangan ngajakin ribut," Gea tersenyum masam.

"Eh, enak aja lo ngomong. Siapa juga yang ngajak ribut?"

Gea meletakkan tas jinjingnya di atas meja, lalu bertolak pinggang. "Muka lo itu ngajakin ribut, tau nggak?! Udah sana, udaaaah! Jangan bikin gue kena kasus gara-gara bikin lo pagi-pagi masuk UKS, deh."

Reza mengalah, kemudian membuka "brikade" jalan dan membiarkan Gea lewat, duduk di kursi di sampingnya. Sedetik kemudian, teman-teman Reza bergerombol dan mengajaknya ke kantin. Gea menghela nafas lega. Seenggaknya satu iblis udah dijemput balik ke neraka.

"Muka lo penuh penderitaan banget, Ge, sumpah."

Gea mendesah dan membiarkan Saskia duduk di sampingnya, menempati kekosongan Reza. Ia menggigit bibir dan mengecek PR Fisika-nya yang belum dikerjakan satu nomor.

"Sas, lo udah Fisika belom? Gue satu nomor belom kelar, nih," gerutunya sambil mencari-cari tempat pensil di dalam kepenuhsesakkan buku di tas.

"Gue aja belom satu nomor pun. Selo wae, Ge, Bu Ningsih mah santai!" sahut Saskia meremehkan.

Gea gatal untuk nggak memutar mata. "Enakedewe situ bilang. Lo bisa kayak gitu, tapi gue enggak," Gea meneruskan dengan emoh, sambil mengetuk-ngetukkan pulpen ke pipinya. "Maklum yeee, gue udah kebiasaan jadi murid teladan dari kelas satu, jadi kalo pe-er ada yang belom perfect itu gimanaaa gitu..."

Saskia ber-hoek sementara Gea bangkit dan menghampiri Raissa, teman mereka yang supercuek tapi pinter. Saskia sendiri berpendapat kalo Gea 11/12 lah sama Raissa, makanya mereka lumayan akrab. Bedanya, kalo Raissa rada cool dan Gea? Blak-blakan!

Setelah mendapat pe-er yang lumayan bikin rambutnya ngejegrik semalam karena ngerjainnya, sambil bersenandung kecil Gea kembali ke bangkunya, kemudian menyalin jawaban Raissa, walau sedikit ragu. Gea nggak yakin jawaban Raissa bener tapi yah... namanya nyontek, masa mau protes?

"Eittt, udah dateng cuma sedetik sebelom bel, begitu duduk langsung melakukan pelanggaran lainnya," Reza datang bersama gerombolannya, kemudian mengintip jawaban Gea. "Punya Raissa ya? Yakin amat jawabannya lebih bener dari jawaban lo...."

Kontan Gea menutup bukunya, kemudian menatap Reza dengan hidung kembang kempis, kemudian menyipitkan mata.

"Lo tau kan kalo gue ini nyontek? Sinonimnya nyalin, kembarannya menduplikasi! Lagian gue udah usaha nyari dan kalo nggak dapet gimana?" Gea menendang meja. "Rese lo!"

Reza ngakak sambil jalan ke meja Farhan. Seenggaknya, hiburan hariannya: ngeliat Gea ngambek, sudah bisa diwujudkan pagi-pagi begini.

*****

Bagi Gea, Reza tuh kesialan seumur hidup yang pernah didapatkannya. Cerewet, ngeselin, suka ngajak ribut, dan ngehina Gea tuh seolah-olah jadi hobi tersendiri yang udah mendarah-daging. Memang Gea baru kenal Reza sejak kelas 9, jadi mungkin dia nggak objektif, tapi tetap aja, dia nggak suka sama Reza.

Awalnya Gea ngira Reza itu cowok pendiem yang selalu ngejawab pertanyaan guru sesuai dengan etika dan tata krama, tapi begitu kenal... dia tahu cowok itu bener-bener bedaaaa dari perkiraannya. Memang pinter, seperti dugaannya--dari matanya juga udah keliatan--tapi Reza mungkin turunan suku Swahili yang nggak tau caranya memperlakukan cewek dengan bener. Udah gitu... pernah pas ulangan, Reza noel bahu Gea dan dengan gampangnya leher Gea balik dan ngasih jawaban yang diinginkan Reza, eh tapi giliran Gea yang manggil... buset, kuping tuh cowok tau-deh-kesumpel-apa sampe-sampe nggak nengok-nengok sampai ulangan berakhir! Walau cuma satu nomor, tapi Gea tipikal orang yang suka mengingat kejadian yang udah lalu. Walau dia pemaaf, tapi Gea hampir nggak pernah melupakan kesalahan orang lain.

Karena "kesan pertama yang baik" itulah Gea mau aja pas Pak Hamid, wali kelasnya, mindahin dia duduk dengan Reza. Tadinya dia udah duduk sama Saskia, tapi di kelas 9-A, peraturannya: cewek duduk sama cowok. Eeeeh belom ada seminggu duduk sama Gea, tuh cowok mulai keluar sifat aslinya. Kayaknya adaaaa aja bagian dari penampilan/sikap Gea yang salah dan selalu dikritik, dikomen, nggak peduli seberapa muak Gea mendengarnya. Giliran Reza dikritik? Dia ngeloyor ke mana tau! Gea udah getek, kesel, keki, benci banget sama cowok yang satu itu.

Dan satu lagi: REZA ITU NGEBOSENIN ABIS! Jarang buka mulut kecuali karena tiga hal: nanya, nyocokin jawaban, atau... ya itu... ngatain Gea. Hal yang terakhir biasanya bakalan berbuntut panjang karena Gea tipikal orang yang nggak mau ngalah dan Reza... seenaknya sendiri. Jadi ya itu, dua sifat yang 11/12 dan kalo dateng nggak mendatangnya kemujuran. Tapi mereka jarang sih, berantem besar-besaran. Dan Gea sampai sekarang belum pernah dapetin cara untuk mengurangi sifat usil cowok itu: minimal bikin dia kepleset, keseleo, atau gimana. Reza aset berliannya di saat-saat terjepit dan cowok itu nggak pelit-pelit amat soal ngajarin. Gea pernah ngotot minta pindah tapi sejak ada anak baru di kelasnya, semua bangku penuh. Pilihan Gea cuma dua: tabah atau nggak sekolah.

"Geeea, minjem pulpen dong."

Gea menoleh dengan malas, dan melihat muka manja Reza yang bikin enek. Dia udah terbiasa dengan panggilan itu, panggilan manis yang cuma keluar kalo tuh bocah tengik ada maunya. Entah minjem pulpen, bagi label, dan semacamnya. Gea sebenernya emoh dan nggak ikhlasan kalo barangnya dipinjem DAN giliran dibutuhin udah abis gara-gara dipake orang, tapi kadang dia mikir andai dia ada di pihak mereka, dan itu kerap sukses membuatnya luluh, membuatnya lebih "manusiawi" dan ngebaik-baikin Reza walau makin hari cowok itu makin ngelunjak. Tanpa kata, diberikannya pulpen dengan warna pink ke Reza. Si peminjam menerimanya dengan kening ngerapet.

"Kok, pink? Lo kata gue maho, apa?"

"Nggak mau, ya udah. Lo nulis pake spidol papan aja, sono," balas Gea acuh, mengambil kembali pulpennya.

"Eit, eit, eit, sori sori, masa baru digituin ngambek? Sini deh, Gea kan baikkkk." Reza menerima kembali pulpen itu, walau dilihatnya masih ada tiga pulpen lain di tempat pensil Gea yang berwarna non-pink. Tapi sama si cewek kepala batu itu, mendingan nggak usah cari gara-gara deh.

Reza menulis kembali, diselingi keheranan kok bisa-bisanya si Gea dapet pacar. Maksudnya, liat aja deh, bodi Gea? Biasa aja tuh. Attitude? Norak bahkan bisa dibilang alay. Tampang? Apalagi itu, STANDAR gilaaa man! Meski bodi kurus--tapi sumpah deh, papan dan nggak berbentuk banget!--dan tinggi, rambut bagus dan bibir yang memang "beraset" bisa jadi modal plus-plus cowok itu, Reza nggak ngerti apa yang jadi pertimbangan cowok Gea memilih cewek barbar itu. Ocehan Gea nggak berbobot kayak Miss Universe dan gaya jalan Gea lebih mirip cowok atau burung penguin daripada lenggak-lenggok model di atas catwalk. Suara Gea juga cempreng, jauuuuuhhhh dari suara seksinya Beyonce atau lembutnya suara Lea Salonga, dan bisa menjadikannya kandidat kuat pemimpin upacara cewek ternyaring kalau ada yang bikin kontes gila semacam itu. Bahkan kalo disuruh milih dengerin suara Gea atau suara dingin Mbak-Mbak di telepon, dia bakal milih suara si Mbak-Mbak.

Memang Gea pinter--terutama dalam IPS dan Bahasa Inggris--dan sering membantunya walau Reza enggan mengakuinya, tapi cewek itu terlalu... apa ya? Jauh dari kriteria cewek idaman, lah. Dan Reza makin heran pas dia nggak sengaja tau dari Saskia kalo Gea dan cowoknya bakal anniv yang ke-2 tahun Januari nanti. Sekali lagi, kok ada ya cowok yang tahan sama kecerewetannya si Miss Bossy? Reza yakin dia jauh lebih baik dari Gea untuk ukuran cowok, dan lebih menyenangkan juga, tapi kok bisa ya... dia ngejomblo sampe sekarang? Atau jangan-jangan... Gea pake susuk, amulet, jimat, mantra, guna-guna yang bisa bikin dia cepet dapet pacar?! Anjir, nggak sportif banget kalo begitu, mah. Tapi berhubung yang ngelakuin Gea, Mak Lampir-nya Indonesia, sah-sah aja dilakukan dari sudut mata cewek itu.

Tentu aja Reza nggak mengutarakan pikirannya pada Gea yang pasti akan membuatnya merepet dari A sampe Z dan dari Z ke A lagi, membuatnya bakal terngiang sampe kurun waktu tak terhitung. Jumlah karakter dalam ucaran Gea yang lagi marah juga bisa kuping pengang dan harus diukur pake meteran atau nggak minimal bawa kalkulator. Jadi dia ke kantin dengan teman-temannya yang segerombol, sedangkan Gea diem di kelas kayak ayam ngerem telor sama Saskia dan Anggi, anak kelas sebelah. Gea+Saskia+Anggi, pas banget deh, tiga cewek kampung yang sama-sama nelen toa barangkali pas mereka lahir karena persamaan yang kebetulan yang bikin apes banget: mereka sama-sama kenceng teriakannya.

Kalo udah ada Anggi, pasti dia nggak akan berenti-berentinya curhat soal Reza. Jadi yaa gitu deh, dia naksir Reza. Gea nggak pernah ngerti kenapa Anggi bisa punya hati sama cowok sesengak Reza yang kalo dipikir-pikir jadi tukang kebon di rumahnya juga nggak pantes. Cerewet dan sok tua banget.

"Reza tadi kok cuek sih..." gumam Anggi dengan air muka kecewa. Hidung Gea berkerut. Dia udah gatal untuk nanya, "Apa sih bagusnya Reza?" tapi menahan diri, mengingat betapa betenya dia kalau orang-orang pada komen soal Adry, cowoknya. Padahal Adry ganteng, baik, pinter, santai, pokoknya 180 derajat beda lah sama Reza. Saskia juga bilang Adry soooo much better than Reza. Tapi kalo orang mulai komen soal Reza, udah deh, Gea getek dan terpaksa ngejabarin kenapa dia bisa suka sama Adry. Kalau Adry tuh orangnya baik, ganteng, atletis... ya tipikal idaman banget, deh! Dan Gea juga udah dijamin bakal melting kalau Adry ada di depan, ngoceh pake Bahasa Inggris yang beraksen, senyum dan mamerin lesung pipinya.... Badannya yang atletis dan....

"GE!"

Gea mengerjap dan menatap kebingungan Saskia dan Anggi. Jelas-jelas tadi dia nggak dengerin apa yang diomongin kedua temannya dan dia melayang-layang sendiri dalam dunianya. Merasakan entakan tak menyenangkan menyapu dasar perutnya, ia menegakkan duduk dan pasang bahasa tubuh akan mendengarkan.

"Pasti deh, Adry lagiiii, Adry lagi," Anggi berkata masam sambil bernafas cepat, "yang lo pikirin tuh cuma Adry..."

Ya, memang Adry yang cuma Gea pikirin, dan dia nggak memusingkannya. Toh Adry cowoknya dan Gea punya segala hak untuk memikirkannya. Justru Anggi yang nggak punya hak untuk melarang Gea kangen dengan pacarnya, tul kan?

"Sori, sori, gue kalo lagi kangen ya gini," Gea berkata cepat, kemudian membuka tempat makannya dan mulai makan. "Tadi lo bilang apa, Nggi?"

Raut Anggi berubah masam. "Ogah, nggak ada pengulangan, ye. Lo kira gue rekaman, apa?"

Gea mendengus.

You must know... I can't help falling in love with him.

When you love someone, age, distance, height, are just numbers. And you'll love them either way :)