samedi 27 juin 2015

Parsel Pra-Lebaran



Hey, young folks! How’s life? Me, I’ve been stuck in my house for the last two months, doing nothing really—jadi kalo ada yang ngajak bukber there’s 80% chance I’ll approve your “proposal”—until I came up with the idea to do a giveaway!

Yaaay!

Tunggu dulu! Giveaway apa, Kak Echa?

Giveaway buku-bukuku! Ada lima judul yang bakal kubagikan ke beberapa (I haven’t decided the precise number) teman yang beruntung! Gimana caranya? Coba buka akun Facebook teman-teman, lalu cari kolom Search, dan ketik: Esa Khairina. Klik opsi “Add as friend” kalau teman-teman belum berkawan dengan saya, lalu buka profile Esa Khairina. Sudah? Nah, kalau sudah, seharusnya post giveaway ada di bagian teratas profile page.

Tapi, layaknya semua giveaway, pasti ada struggle yang harus teman-teman hadapi demi mendapat apa yang di-giveaway-kan (did I just invent the word wow Echa wow). Peraturan dan caranya bisa kalian simak sendiri di post tersebut :3

Terus, gunanya post di blog ini apa, dong?

Gunanya adalaaaah… memberi kalian sinopsis dari buku-buku yang bisa kalian pilih! Ada lima judul, dan berikut rinciannya:


Bluish 3:
Entah apa yang merasuki pikiran Mum. Beliau berambisi mengubah Blue yang tomboi jadi cewek girly. Wah, apa kata dunia? Ledekan mengalir dari teman-temannya. Blue dibilang kerasukan arwah feminin, lah, labu Halloween, lah, boneka voodoo, lah, bahkan drakula! Ih, serem amat! Dan yang bikin kesal, Mr. Fernando tidak menghargai kejutan dari Blue. Masa kejutannya dibilang sampah? Blue juga pusig memikirkan cara menyelamatka Ginny dan Geneva. Konser Bluish jadi terganggu, sehingga menimbulkan perpecahan di antara para personel Bluish. Adakah cara menyatukan mereka kembali?

The Journal of Parisien Girl:
Perjalanan. Buku harian. Teman baru. Tempat baru. Emma tiba-tiba terlibat dalam perjalanan yang tak pernah dia bayangkan. Saat menikmati es krim di sebuah kafe kecil, dia menerima sebuah jurnal misterius. Emma harus mengikuti petunjuk dan teka-teki dalam jurnal itu. Emma mengganti namanya. Dia mendapat dua tema baru dalam perjalanannya. Mereka membanu memecahkan teka-teki dan petunjuk dalam jurnal. Namun, seiring kaki melangkah, Emma penasaran… ke mana jurnal ini akan membawanya? Dia munking menikmati setiap petualangan yang tercipta dari semua teka-teki yang dipecahkan. Namun, bagaimana jika garis finish tak pernah ada di ujung jalan?

Fearfacer 1:
Niat Kei dan Lazu berlibur sebulan di London tak berjalan sesuai harapan. Tidak ada London Eye, Westminster Abbey, atau Buckingham Palace. Tinggal bersama keluarga aneh yang mereka juluki “The Franks” terasa begitu datar, sampai Kei memutuskan bertualang sendiri. Penjelajahan tanpa arah mempertemukannya dengan Adrian, yang mengaku sebagai cucu Sherlock Holmes. Tertular virus Adrian, Kei menyisir daerah-daerah tak biasa sehingga dia menemukan jurnal terakhir Holmes.

Di tempat lain, Lazu menemukan petualangannya sendiri. Direkrut menjadi anggota kehormatan organisasi sekelas CIA menjadi mimpi buruknya, dan sayangnya justru menjadi nyata. Keputusasaan, rasa lelah, dan memar di sekujur tubuh menjadi makanannya sehari-hari.

Bagaimana bila di akhir, segalanya menjadi lebih pelik daripada perkiraan mereka? bagaimana jika hanya karena jurnal tua, persahabatan, kepercayaan, dan loyalitas tak lagi ada harganya?

Fearfacer 2:
Pulang ke Jakarta, kota yang ribuan kilometer jauhnya dari London, tidak menjamin keselamatan Lazu dan Kei. Orang-orang yang mereka sayangi terancam. Terbukti, tidak berapa lama setelah kepulangan mereka, Cleo diserang orang asing. Dan ketika surat wasiat ayahnya menyatakan Kei dan Lazu harus kembali ke London di bawah naungan Charles Frank, keduanya tahu tidak ada gunanya menolak takdir.

Di London, Kei dan Lazu diresmikan menjadi anggota keluarga Frank dan menempuh pendidikan di Frank Academy. Romeo Frank sang pengkhianat ditugasi menjadi tutor Kei dalam latihan fisik, dan itu membuat Wendy Prescott yang menyukai Romeo memusuhi Kei. Dari situ, Kei tahu, masih banyak misteri yang harus dia pecahkan, masih banyak pertanyaan yang belum terjaab, dan masih banyak risiko kehilangan yang ditanggungnya kelak.

Ghost Dormitory in Vienna:
Eureka Bernstein tidak dinamai seperti itu kalau Tuhan tidak memaksudkannya untuk mengalami sesuatu. Kemiripan namanya dengan Ethel Bernstein, salah satu putri Vienna, bukan hanya kebetulan semata. Bahkan, semua semesta yang dialami Ethel juga dialami Eureka. Ketika Eureka benar-benar datang ke bekas kastil Ethel, secara misterius ditempatkan di kamar telarang di ujung lorong, dan entah bagaimana caranya bertemu biola tua itu… sejarah akhirnya terulang.

Semua balas dendam, semua rasa sedih, semua perasaan cemburu, membuat arwah Ethel yakin bahwa Eureka perlu tahu bagaimana masa lalunya yang kelam. Sekaligus memberi tahu pada seluruh dunia, Ethel tidak pernah pergi meninggalkan semesta ini.

Apa yang harus Eureka lakukan sekarang, ketika semua teman terdekatnya berada di bawah ancaman dan nadi kehidupannya sendiri setipis kabut? Kematian memang tinggal sejengkal lagi jaraknya dari Eureka. Namun dia tetap bisa memilih, akankah dia menyerah, atau justru berjuang?


Gimana, gimana? Cukup menggiurkan? Hehehe, lumayan kan, sembari menunggu adzan maghrib waktu berbuka, bisa putar otak dan peras kreativitas untuk meluluhkan hati Echa (ciaaat) (emang masih punya Cha?) (uhuk).


So, what are you waiting for, guys? Join the fun and may the odds be ever in your favor! :D