vendredi 29 novembre 2013

some people ask me

Some people ask me
Where rainbow ends
And I know the answer
Right before your eyes

Some people ask me
When the sun smiles
And I know the answer
Everytime your lips arched

Some people ask me
Why the stars hide behind the day
And I know the answer
As you kiss my cheek hi

Some people ask me
Why the moon never let the earth rotating alone
And I know the answer
When you wait for me on the corner of the street

Some people ask me
How butterflies can fly in stomach
And I know the answer
Once we intertwined

Some people ask me
Why the fire burns
And I know the answer
Anytime I see the red in you

But never ask me
How long it takes to forget
someone who teaches you
to dance in the rain
who makes your body
immune to the pain
who reminds you of beauty
and clarity
and hopes that keep you alive

I'm on the middle of the track
trying to solve the answer

Thu, 28/11/2013
7:12 pm

lundi 25 novembre 2013

Homesick

Bang Mikum lagi ngaca, assalamu'alaikum para pembaca!

Oke, nggak usah basa-basi lagi karena gue udah ngebet curhat. Gue pindah rumah. Nggak, bukan jenis pindah yang bikin orang-orang se-RT dateng ke bandara dan ngucapin goodbye sambil nangis uhuk-uhuk ngabisin bergulung-gulung tisu. Bukan. Gue pindah tiga rumah ke samping kanan, ke kontrakan kakek. Semua awal petaka ini disebabkan... rumah gue yang lagi direnov.

Actually rumah gue udah direnov dari beberapa waktu lalu. Entah dua minggu atau sebulan lalu. Yang jelas, kami baru pindah gegara atap rumah mau dirobohin. Hiks. Syedih.

Akhirnya pindahlah kami sekeluarga hari Minggu lalu. What a damnshit karena nyokap udah minta si penghuni kontrakan sekarang untuk pindah dari mingguan sebelumnya. Tapi yea karena ditunda-tunda akhirnya baru bisa pindah Minggu kemarin, H-2 gue UAS!

Mungkin sebagian dari kalian nganggepnya gue overrated. Well, maybe I am. Tapi gue nggak kayak kebanyakan orang yang bisa nyenyak di tempat baru. It takes me some time to breath, to see everything differently.

Malem pertama *uhuk* di tempat baru....... kayak neraka. Nggak ada AC dan gue tidur sama bokap di deket pintu depan. Berhubung banyak asap dan debu dari renov, sekarang gue kalo belajar di dapur, dengan penerangan remang-remang, karena kamar tengah yang diklaim nyokap dan adek gue sumpeknya ruarrr biasa. Lubang ventilasi diameternya segede jempol, dan gue nggak heran andai angin yang berembus masuk itu ditiup kecoak.

Another thing: rumah baru gue sangat banyak nyamuk. Dan berhubung pindah mendadak (dan sementara), si penghuni ga bawa semua barangnya. Dan... it's just feel foreign to have something not your own in your new-to-be-called home. Rasanya asing. Rasanya nggak bener.

Satu hal lain AND THIS IS ABSOLUTELY A BIG DEAL. Kamar mandi rumah baru gue bau jengkol. Seriously. Hari pertama gue dateng, I was so determined to mengawa bau not sedap itu. Gue sampe ngegosok lantainya full satu jam. And guess what?

Baunya ga hilang. Instead, gue ditemplokin kecoak.

Di pagi hari juga ada masalah, karena posisi rumah gue persis di samping got. Jadi tiap ada orang yang nggunain air buat MCK, kucuran airnya kedengeran... and I swore I wide awoke since then.

Malam pertama gue juga diisi tragedi. Berhubung jam dinding di kamar gue berisiknya naudzubillah, gue akhirnya nyopotin tuh jam and put in on kasur busa yang didirikan. Baru beberapa menit gue merem... jamnya pecah sebab bokap narik tuh kasur buat tidur di samping gue. Nggak kuat tidur di ruang tengah, katanya.

Gue ngerasa kayak manusia gua, dan baru 24 jam gue di rumah ini, gue udah homesick.

Kangen dengan kasur lama gue yang empuk. Kamar gue yang nggak gerah. Jam gue yang berdetik tanpa suara. Some people say you'll never realise what you have until it's gone. And it's working on me right now.

Padahal, recently gue ngeluh melulu soal kamar gue yang dibobol tikus dan tiap malem berisiknya subhanallah. Gue juga kesel sama lemari gue yang kadang diketok dari dalam, sampe suatu malam gue habis sabar dan ngetok balik tuh pintu, "HEH! JANGAN BERANINYA PAS GUE LAGI TIDUR!"

Gertakan gue ga berhasil. Mungkin si pengetuk tahu I didn't really mean it. Sisi positifnya, berhubung gue jadi insom sejak tragedi pengetukan, gue jadi shalat tahajud dan dzikir sampe ngantuk.

At least si pengetuk nggak gigit gue kayak nyamuk ganas di sini.

Memikirkan dan menulis ini semua, gue jadi keinget soal dia. Yang cuma sempet beberapa tahun di negeri sendiri, terus loncat ke sana kemari. Do you often feel this way? Do you experience homesickness? Do you feel being tortured by jetlag? Like, one day you drift off on your pillow and the next day you wake up to another blanket?

Do you feel like missing home? Do you feel getting lost in somebody else's world and shrieking, because you don't wanna see everything from their point of view.

Masih ingat nggak, waktu gue tanya apa yang paling lo kangenin dari Indonesia?

"Rumah gue, lah. Kangen budayanya. Kangen makanannya. Kangen Echa-nya."

Rasanya kayak mati kayang tau nggak, waktu lo ngomong gitu.

And the next time you called me off just to break me like a promise, you softly assured me, "Biar kata di sini banyak cewek cakep, seinget gue yang namanya Esa Khairina cuma ada di Indonesia, deh."

That's the way I feel about this house. Emang nggak jauh beda dari rumah lama gue, tapi rumah ini nggak punya sesuatu yang gue dapat dari si rumah lama. Qualities to be called home, when you know it's right to do something.

Dan untuk kesekian kalinya dalam hidup, gue kembali belajar tentang move on. You might not like it, you might feel sad and miserable and wanna gallope to where you used to be, but you know it's the right thing to do.

Sometimes what you know to be the right thing to do happens to be the opposite of what you feel it's right.

dimanche 17 novembre 2013

Take me back to the time....

Take me back to the time
When I went home crying
and you've been waiting
in the couch

Take me back to the time
When I called you
at midnight
I was all sober

Take me back to the time
when your fingertips laced mine
and you sooth me
with your own lullaby

Take me back to the time
when the sun still shine
and our shoulder touched
it was like
we were too busy to care
what your exes thought about me

Take me back to the time
when you curl me up
in your arms
in the balcony
through the rain
and the sky

So take me back to the time
when you still care
and I was there

Both of us were lying
facing our old blue nights