vendredi 28 octobre 2011

Kelebihan, Kekurangan, dan Ciri Khas Cinta 4 Golongan Darah

What do you think bout this post? Is it right, or wrong?

Sooo right!
 
 3

Right
 
 0

Half right, half wrong
 
 1

Netral
 
 0

Wrong
 
 0

Totally WRONG
 
 0

Eaaa. Sebenernya gue yakin, kalo orang baca title blog ini, pasti mikirnya ini ramalan dan sebagainya. Eits, jangan suudzon dulu! Ini cuma kelebihan, kekurangan, dan ciri khas kalo orang-orang golongan darah O, A, B, dan AB jatuh cinta. Dengan gitu kan, seenggaknya kita bisa introspeksi diri dan memahami perilaku temen kita. Yuk, yuk, check it out!

Golongan Darah O.
Kelebihan: 1. Seorang pribadi yang menonjol dan tidak suka mengerjakan pekerjaan dengan setengah-setengah. Target yang sudah ditetapkan pasti akan berusaha diraih dan tak seorang pun mampu menghalangi.
2. Mempunyai hati yang hangat, ceria, dan fleksibel, yang membuat ia punya banyak teman ngobrol.
3. Pendengar yang baik, pandai menarik orang lain untuk mendekat dan curhat dengan nyaman.
4. Tidak tertarik untuk bekerja dan sedikit malas. Tapi kalau dia ingin mengerjakan sesuatu, dia pasti akan berusaha menyelesaikannya dengan antusias.

Kekurangan: 1. Meskipun seseorang yang aktif, orang golongan darah O kurang disukai karena sifatnya yang suka memaksakan kehendak kepada orang lain. Ia cenderung egois dan suka seenaknya sendiri.
2. Orang yang banyak bicara, sampai hal-hal yang tidak penting pun dibicarakan. Ia ingin kelihatan menonjol ketika berada di tengah orang banyak, hingga kadang terlihat tidak sopan karena mencampuri urusan orang lain.
3. Ketika menyukai seseorang, ia akan memberikan semuanya. Tapi kalau ia udah nggak suka, ia akan suka mengajaknya berantem. Kekurangannya yang lain adalah, kalo udah marah ngak mau minta maaf duluan.

Percintaan Golongan Darah O: Banyak orang golongan darah O yang jatuh cinta pada pandangan pertama *dangdut banget yah, sesuatu deh* Ia selalu ingin bersama orang yang disukainya dan tidak memedulikan pandangan orang-orang di sekitarnya. Semua ciri ini terlihat jelas. Tapi yang paling menonjol, orang bergolongan darah O gampangggg banget jatuh cinta *lirik Sentani-Ajeng*. Ketika masih cinta *nyetel lagu Kotak*, dia akan dengan senang hati menerima pasanganya. Tapi kalau sudah tidak cinta lagi, dia bakal sering ngajak berantem saat ada perbedaan di antara mereka.

Paling cocok sama...
Golongan Darah A: Golongan darah A adalah tipe yang dewasa dan penuh pertimbangan.
Paling nggak cocok sama...
Golongan Darah AB: Orang AB yang tertutup dan orang O yang terbuka agak berlawanan, ya.

Golongan Darah A
Kelebihan: 1. Orang bergolongan darah A adalah teman yang lembut, penuh pertimbangan yang bijaksana, serta sangat peka terhadap orang-orang di sekelilingnya. Dia peduli pada perasaan orang lain, suka mendengar story orang lain, dan yang paling menonjol, dia selalu berusaha menjadi teman yang baik.
2. Sopan dan rapi, sangat menarik, dewasa.
3. Selalu mengerjakan sesuatu dengan sempurna dan hati-jati. Dia selalu bekerja keras untuk menghindari kegagalan.
4. Sangat bertanggung jawab, dan selalu menepati janji yang ia buat. Banyak orang yang percaya pada janji yang diucapkan orang bergolongan darah A.

Kekurangan: 1. Kadang-kadang bisa sangat meremehkan suatu pekerjaan, dan kalo nggak dikerjain sendiri, dia merasa kurang puas.
2. Sensitif, mudah marah, dan lama ngambeknya. Sifatnya mudah khawatir membuatnya berhati-hati, sehingga selalu berpikiran negatif terhadap semua pekerjaan.
3. Orang bergolongan darah A bisa terlihat sopan di depan orang lain, tapi bila tidak ada yang melihat, mukanya bisa berubah masam. Tidak bisa terbuka dengan orang lain. Orang yang sangat canggung untuk berkata apa adanya tentang dirinya.

Kehidupan Cinta Orang Golongan Darah A:
Dalam masalah cinta, mereka selalu berhati-hati, bahkan hampir nggak bisa menentukan sfat. Yang ada hanya kekhawatiran, sehingga orang yang disukainya malah meninggalkannya. Bila sekali putus cinta, dia akan mempertahankan cinta yang berikutnya sampai mati (hiperbolis detected). Untuk mulai mencintai, dia butuh waktu lama. Tapi begitu suka dengan seseorang, dia akan mencintai dengan tulus dan setia.

Paling cocok sama...
Golongan Darah O: Orang golongan darah O yang percaya diri gampang banget gitu nancepin panah cintanya Cupid ke hati para golongan darah A. Orang golongan darah O juga mudah melupakan kemarahan dan nggak pendendam, jadi mereka sabar mengharapi golongan darah A yang ambekan.
Paling nggak cocok sama...
Golongan Darah B: Orang golongan darah B mempunyai harga diri yang tinggi dan cenderung nggak suka sama orang berisik, manja, dan tukang ambek. Selain itu, golongan darah B juga tidak menyukai peraturan dan suka melanggar janji, sangat berlawanan dengan golongan darah A.

Golongan Darah B
Kelebihan: 1. Orang yang ramah, kebanyakan memiliki daya tarik yang kuat. Sangat murah hati, tertarik pada bidang pekerjaan apa saja. Menyenangkan untuk diajak ngobrol. Pribadi yang tidak sombong sehingga memiliki banyak teman.
2. Sangat detail dalam berpikir. Ide-idenya mengejutkan, dan memiliki pemikiran yang cemerlang dan kreatif. Emosional dan terbuka, sportif tapi tak suka dikalahkan.
3. Orangnya antusias dan penuh semangat. Suka merasa tidak enak kepada orang lain. Tapi sebenarnya dia orang yang sangat periang. Dalam hal-hal tertentu,dia punya keberanian lebih saat berhadapan dengan orang lain.

Kekurangan: 1. Cepat memeriahkan suasana, tapi tiba-tiba saja bisa menjadi pendiam. Sifatnya sangat pencemburu dan sering iri. Hanya sesekali mendengarkan lawan bicara, bahkan terkadang tidak mendengarkan sama sekali.
2. Kurang bijaksana dalam bersikap, kurang bersungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu, mudah menyerah di tengah jalan.
3. Biasanya tidak suka mematuhi peraturan dan suka melanggar janji. Orang yang kurang tanggung jawabnya dan tidak suka mendengarkan kata-kata orang lain.

Kehidupan Cinta Golongan Darah B:
Kadang-kadang yang terjadi, orang golongan darah B awalnya hanya menjadi teman dekat, kemudian bisa jadi jatuh cinta. Dia sering merasa canggung saat bersama orang yang disukainya. Dia tak bisa mengungkapkan perasaannya, tapi dia mudah jatuh cinta. Orang golongan darah B adalah orang yang romantis, namun mereka bisa berubah ketus saat bertemu orang yang disukainya.

Paling cocok sama...
Golongan darah AB: Sama-sama memiliki kebiasaan yang unik, santai, dan nggak suka peraturan.
Paling nggak cocok sama..
Golongan darah A: Golongan darah A terkenal dengan kejujuran mereka. Golongan darah B sifatnya mandiri dan suka bertindak semaunya sendiri. Dengan orang yang disukainya pun, kalau dianggap mengganggu dan cerewet, dia nggak akan diam. Langsung ribut dan marah.

Golongan Darah AB
Kelebihan: 1. Orang golongan darah AB yang pintar memiliki daya observasi yang istimewa, serta rasa humor dan estetika yang tinggi.
2. Sangat baik hati dan mudah akrab. Suka membantu orang lain dan ramah. Kalau ada yang minta tolong, dia pasti akan selalu siap membantu.
3. Karena tidak menyukai pertengkaran, dia hampir tidak pernah marah atau melakukan sesuatu yang menyulut kemarahan. Pembawaannya selalu tenang. Satu lagi, dia orang yang sangat adil dan jarang berbohong.

Kekurangan: 1. Meskipun orangnya sangat tenang, tapi kalau tidak menyukai sesuatu, kadang-kadan dia bisa mengkritik orang lain dengan pedas.
2. Memiliki konsentrasi yang tinggi. Kerjanya cepat, tapi tidak tuntas. Gampang sekali menyerah. Bila ada masalah, dia langsung meninggalkan masalah itu dan tidak mau bertanggung jawab.
3. Pendapatnya sering berubah-ubah dan pendiriannya kurang teguh.

Kehidupan Cinta Golongan Darah AB:
Orang golongan darah AB tidak pernah menunjukkan isi hatinya yang terdalam dan tampak sangat misterius. Tapi ia terkenal di antara teman-temannya. Sering ragu untuk memulai hubungan cinta dan tidak pernah menunjukkan isi hatinya. Tapi orang bergolongan darah AB sangat mendambakan cinta yang romantis. Kalau sudah jatuh cinta, cintanya sangat tulus pada pasangannya.

Paling cocok sama...
Golongan darah B: Sama-sama memiliki banyak minat dan hobi. Golongan darah B pede, santai, dan mengasyikkan, cocok dengan golongan darah AB yang mudah akrab dan suka membantu.
Paling nggak cocok sama...
Golongan darah O: Orang golongan AB sangat ramah pada siapa pun, tapi orang bergolongan O sangat posesif dan cemburuan.

Antara Senta, Ajeng, dan... Gue

Pernah nggak sih mikir, "Where do I belong?" kita sama si A, rasanya nggak klop, kita sama si B, hobinya berlawanan. Hahaha, sebenernya ini sih cuma curhatan gue tentang dua sohib gue di sekolah, Senta sama Ajeng. Dan dibawah ini adalah kesamaan yang gue-Senta dan gue-Ajeng punya.

Gue-Senta. Dua sejoli berisik yang bertemu di Twitter =)
1. Sama-sama suka komik.
2. Sama-sama suka Matematika dan gara-gara nih bocah, gue jadi lumayan suka Fisika -_- (believe it or not!).
3. Sama-sama suka ngomongin yang random.
4. Sama-sama... kadang-kadang tulalit.
5. Kalo ngomong sama-sama suka--ralat, seringnya!--pake toa.
6. Sama-sama suka cowok pinter (one heart yea <3).
7. Sama-sama suka nge-blog.
8. Sama-sama suka ngakuin aib -_-
9. Sama-sama suka ngedit foto.
10. Sama-sama panikan.
11. Sama-sama musuhnya Jerawati.
12. Sama-sama suka males dan sekalinya nggak suka sama pelajaran, bener-bener nggak mau belajar -_-
13. Sama-sama buta not Musik, syalala~
14. Sama-sama lagi belajar ngoceh Bahasa Inggris.
15. Sama-sama kasar dan nggak suka make baju formal -___-
16. Sama-sama suka ke toko buku (y!).
17. Sama-sama punya adek cowok.
18. Sama-sama hampir imun terhadap rasa malu.
19. Sama-sama blak-blakan (hoho).
20. Sama-sama suka curhat soal cowok.
21. Sama-sama suka bawa laptop ke sekolah -_-
22. Sama-sama jadi langganan tetap perpus sekolah.
23. Sama-sama paling nggak bisa dikacangin, didiemin, apalagi sama sohib sendiri.
24. Sama-sama gampang percaya sama orang.
25. Sama-sama gampang jatuh cinta sama orang yang tadinya musuh/orang yang deket sama kita.
26.. AND LAST... Sama-sama ngepens sama Bu Wahyu *JLEB.

Gue-Ajeng. Persahabatan tanpa permulaan (deket gitu aja._.)
1. Sama-sama suka ribut kalo ngeliat foto cowok yang disukain.
2. Sama-sama gengsi kalo ada cowok yang disukain.
3. Sama-sama pinter nyembunyiin perasaan.
4. Sama-sama nggak suka nunda-nunda tugas (rajin kan weeey).
5. Sama-sama jadi top 10 first murid yang ngumpulin rangkuman 1 bab IPS di kelas.
6. Sama-sama suka baca novel.
7. Sama-sama nggak terlalu suka main ke luar rumah.
8. Sama-sama nggak suka lelet-leletan.
9. Sama-sama betah ngadem di perpus.
10. Sekalinya di kelas, sama-sama jarang keluar (kecuali ke kantin, mushola, perpus) dan diem di kelas kayak ayam lagi ngerem telor.
11. Sama-sama nggak tegaan.
12. Sama-sama nggak suka orang berisik.
13. Sama-sama suka heboh dan teriak-teriak di kelas.
14. Sama-sama narsis.
15. Sama-sama tau momen. Pas waktunya ketawa ya ketawa, waktunya serius ya serius.
16. Sekalinya ketawa, susah berentinya.
17. Sama-sama suka makan.
18. Sama-sama suka bawa bekel.
19. Sama-sama suka cowok cool/manis.
20. Sama-sama GAMPANG jatuh cinta.

The 4th week of October... so many times I used to stressed out my life~

Bulan Oktober. Bulan kelahiran gue yang dari jaman gue kelas 7 banyak bawa "kesialan". Tahun lalu, gue sakit sampe segitunya, putus sama Fadel, PLUS HP gue rusak. Kurang jadi petaka apa, coba? Tahun ini sih, alhamdulillah nggak gitu-gitu amat. TAPI, ada TAPI yang harus digarisbawahi, pas minggu keempat Oktober, gue mulai stres.

Siapa sih yang nggak stres saat ngeliat dompetnya cuma berisikan selembar duit gocap? Okay, mungkin itu berlebihan, tapi masalahnya adalah, di awal Oktober, gocap di dompet gue ada 8 lembar, PLUS dua lembar duit cepe yang merah itu. Gue shock banget, sesuatu banget lah pokoknya. Gue emang boros, tapi sumpah, gue belum pernah ngabisin duit setengah juta dalam waktu kurang dari sebulan.

Yah emang sih, bulan Oktober 2011 ini gue banyak pengeluaran yang wajib dicatet kalo suatu saat gue disuruh bikin riwayat hidup. Mungkin tulisannya nanti gini, "Minggu keempat bulan Oktober 2011, terjadi wabah bokek yang meneror hidup Esa Khairina..." atau yang lebih baik, "Minggu keempat bulan Oktober 2011, terjadi krisis moneter dan perang antara Esa Khairina melawan dompetnya." Cupu-cupu banget, bet.

Tapi alhamdulillah gue punya bokap yang perhatian dan beliau ngasih gue uang untuk "mengenyangkan" dompet gue. Setelah krisis moneter selesai, ada lagi krisis-krisis lainnya. Krisis pede, krisis kemujuran, tapi yang terhebat yang terjadi tanggal 26 Oktober, krisis gerutuan :D

The 26th of October 2011... Dunia memang nggak pernah krisis cowok kece B)
Hari itu mendung dan lo-lo-lo semua pasti pada tau kalo gue bukan tipe orang yang suka hujan. Nggak tahu kenapa, kayak phobia gitu lho sama hujan. Gue nggak suka denger suara geledek, kilat sahut-sahutan, pasti jantung gue cekat-cekot. Jangankan itu deh, ngeliat pohon-pohon nari samba dibawah guyuran air hujan aja gue udah takut.

Dan gue makin ngeri kalo hujan nggak brenti lagi sampe jam tertentu, soalnya gue punya jadwal khusus hari itu. Yap, hari kedua kursus di ILP Panglima Polim. Gurunya native dari England yang kalo ngomong hashsyisyusyesyoh kayak orang kelelep. Oke, gue cuma kesel karena yang sering gue denger adalah American English dan begitu gue ngedenger bule ngomong pake British English, gue sadar betapa bloonnya gue memahaminya. Singkat kata, susah banget buat nangkap apa yang dia maksud quickly.

Pas pertama gue masuk tanggal 24, gue kecewa karena gue penginnya native bule yang keren dan berambut pirang, tapi Mr. Lupanamanya adalah pria berumur 64 tahun (cuma itu yang gue hafal) dari UK dan... for me, he's a good story-teller, although I just could heard a few of his words clearly. Tapi alhamdulillah, pas gue masuk, gue udah mulai ngerti semua yang dia omongin. Mungkin karena tadi gue berdoa setulus-tulusnya biar kuping gue nggak budek sama British-nya dia. Guess what, ada dua bocah SD yang se-room sama gue di ILP, dan itu membuat gue kian merasa bloon walau kebanyakan murid SMP-nya di room 15, ruangan gue. Tapi, yang namanya belajar, nggak ada batas usianya, betul nggak? Malah gue pernah denger tentang seorang kakek yang baru bisa nyelesain kuliahnya pada usia 100 tahun. Gue kagum sama perjuangannya dan malu kalo baru kayak gini aja gue udah nggak pede. Akhirnya, gue mati-matian berusaha supaya terus jawab pertanyaan biar kata pas dia muji atau ngekritik, gue cuma bisa nge-reply seperti, "Thanks, Sir," or, "Okay, forgive me, Sir, I've forgot bout it." Dan seringnya, Mr. Lupanamanya ngebenerin kata-kata gue. Terus dia nyerocos panjang lebar tentang perbedaan American English dan British English, terus baru deh materinya dimulai. Oya, sebenernya untuk YAC, kita kebanyakan tes dan latihan secara speaking, jadi jarang dijejelin materi tentang grammar, dan jarang kita main sama pulpen dan kertas.

Hari itu, kita dikasih gambar soal pakaian dsb-dsb, jumlahnya 30, dan masing-masing anak (total anak di kelas gue hari itu 8 orang, 2 orang absen) harus milih kotak mana, dan nebak apa sih nama gambar di kotak itu. Gue curiga apakah Mr. Lupanamanya udah nonton London Fashion Week karena dia hafal bangettt berbagai istilah dalam mode baju-baju gitu. Ckckck. Setelah itu, dia ngajak kami untuk main "Sambung-Kata" kalo dalam bahasa Indonesia. Jadi aturannya, "You have to say some words, any words, and we can determine the last alphabet. Then, your friend who sat next to you have to say some words, that started from the last alphabet of your words." (Baca: Bahasa Inggris masih belepotan). Jadi misalnya gini, waktu itu gue yang pertama harus ngucapin kata-kata, dan gue asal nyeletuk, "Wardrobe," dan temen di sebelah gue, Salwa, harus ngucapin kata yang diawali huruf E. Understand toh ndok?

Abis gitu kita pun keluar dan Mr. Lupanamanya sempet ngobrol sama Nyokap walau Nyokap lebih condong ke American English juga. Pas gue turun dari tangga, OMAIGATTT I saw a handsome native who just fnish and exit from room 10. Demi apapun yah, dia mirip ROBERT PATTINSON! Rambutnya merah-merah gitu, jenggotnya bener-bener mirip Pattinson, dan dia pake kemeja gitu, dilapisin waistcoat sama celana jeans, and that's kinda cute :3. OMAIGATTT. Saat itupun gue langsung tahu, kalau semua hal bisa dibilang bisa krisis, tapi satu hal, dunia nggak pernah krisis cowok kece, man!

Dan masih ada kejutan lain from my motha. Katanya kontrak buku ketiga gue nyampe di rumah! Wohoooo, finally! I couldn't breath that time... rasanya bener-bener kayak mau loncat gitu. Akhirnya karena takut ujan lagi, gue dan nyokap pun langsung balik ke rumah, setelah beli muffin sama hot chocolate made in 7-Eleven.

The night of 27th October.... Ribet dan bikin kebakaran jenggot -_-
Semalem rasanya kayak mimpi buruk. Banyak banget masalah silih berganti menimpa kelompok Tabog gue. Pertama, gue udah SMS-in satu-satu anak, dan kita kurang sendok es krim, serbet jari, sama yoghurt. Oh man, demi apapun yah, maksud gue kalo ada tugas kayak begituan, harusnya dicek minimal dua hari sebelum practice, jadi kan Kamis-nya gue bisa beliin barang-barang yang kurang. Lah ini? Lo pikir aja deh, siapa yang nggak kesel coba, di-SMS jam 9 malem (malem Jumat pula!) dan dikasihtau kalo mereka belum punya sendok es krim yang udah dikasihtau sejak tiga minggu lalu! Gue kesel, tapi karena gue kasian kalo masalah kayak gini gue kasih ke Ravy juga (masalahnya, gue ketua -_-). Ujuk-ujuk gue lari sendirian jam segitu, ibarat dari 12 ke BlokM Plaza lah, buat beli sendok es krim sama yoghurt, dan but I COULDN'T FOUND THE "SERBET"! Gue langsung panik sampe pulsa gue kesedot buat nelponin temen yang bisa bawa tuh serbet, termasuk Senta sama Rakrya --" Ini nih, gue selalu diomelin sama ortu kalo tugas baru keingetan, dan gue heran, apa temen gue nggak diomelin juga, apa? Oke, itu menunjukkan betapa disiplinnya keluarga gue -_-.

October 28, 2011. Ketika mendung berganti cerah :)
Paginya, gue bangun dengan semrawut dan kembali ngecek semua barang yang udah masuk ke tas, udah lengkap apa belom. Tuhkan, gue itu teliti kalo di rumah. Setelah yakin nggak ada yang ketinggalan, gue langsung capcus ke sekolah.

Guess what? Di bangku gue, ada bunga krisan gede-gede dan banyak pula, dan pasti kalian udah bisa nebak tampang gue kan? Bengong kayak sapi ompong. Pas gue ngegumam, "Bunga siapa, nih?" Temen gue, Nitya dkk, nyahut, "Itu bunga, dari Ravy."

JLEB.

Kalo bunga dari Ravy, pastinya itu buat Tabog. TADINYA gue ngayal kalo tuh bunga dikirim secret admirer rupawan yang sekian lama mencintai gue dari jarak jauh *bugh*. Untuk informasi, tuh buka tingginya kira-kira selutut gue dan bunga yang gue minta adalah buat meja makan. Gue tau Bu Djus, guru Tabog, bukan kanibal, tapi kayaknya beliau bener-bener sanggup ngegigit kuping kelompok gue kalo bunga raksasa itu ditaro di atas meja makan kontinental. Ya lo pikir deh, bunganya ada setinggi itu, potnya bisa-bisa segede apa? Terus nanti kalo kita makan, bisa-bisa yang diliatin malah ntu bunga, bukannya fokus sama table manner yang ada.

Terus gue sama Ravy sama Rifki langsung ke dapur buat naro es krim sama bikin es batu. Selesai itu, kita balik ke kelas, baca Yasiin, dan Bu Djus utuk-utuk dateng dan bilang kalo praktiknya sekarang. Lha wong gue taunya praktiknya itu jam terakhir. Yo wes lah, karena ini titah dari baginda, gue sama temen-temen gue yang lain mah nurut aja.

Sampe di dapur, gue langsung mencar dan bikin segala persiapan yang ada. Beres-beres alat, bikin garnish, dan sebagainya. Walau sempat ada krisis dan perselisihan, alhamdulillah acara persiapannya beres dalam waktu satu jam lebih sepuluh menit (diitung). Pas itungan ke sepuluh, kelompok gue pun harus siap di tempat.

Kocaknya, kita lupa kalo duduk di kursi harus dari sebelah kanan kursi, keluar lewat sebelah kiri. Alhasil, kita semua pun nubruk. Abis itu kita langsung duduk di bangku masing-masing, formasinya, Rifki-Ajeng, Basit-gue, Ravy-Dzalika, Awak-Ana (aseeek). Abis itu, kita langsung mulai makan, tapi Bu Djus nanyain sesuatu yang simpel dengan nada kalem, "Ini makanan apa?"

Gue langsung nyahut, "Blackpaper chicken fillet, Bu, eh... main course."

"Oh, jadi kalian makan kontinental yang pertama dimakan tuh main course, ya?"

Muka Ravy langsung stres dan pada nggumam, "Tuh, kan..." Oke, oke, gue akuin itu salah gue. Akhirnya Ajeng sama Ana oper-operan naro lagi main course di meja persediaan, terus Basit--sebagai pelayan--langsung ngasih appetizer-nya, salad buah. Campuran mangga, selada, anggur, stroberi, yang dikasih yoghurt dan madu. Pas gue dan temen-temen nyicipin, puaahhh! Demi apapun asem bangetttt >.< Muka Ravy bikin gue mau ngakak ("Gimana kalo dikasih jeruk nipis, coba," sabda Ravy), merah gitu deh hahaha. Yang kocak tuh tapi Awak. Udah tau ini makan salad buah, bukan cream soup, eh pas Bu Djus nggak ngeliat dia ngangkat mangkoknya terus minum langsung dari mangkok. Astaghfirullah, gue hampir ngakak abis. Pas gue nyobain es jeruk, gue langsung mau muncratin. Demi apapun asemmm banget. Bukan kurang gula, gulanya banyak karena rasanya rada nyeleket, tapi emang udah dasarnya jeruknya asem -_- Cobaan untuk kelompok gue terus berlanjut sampe-sampe Awak nyeletuk, "Ini makan apa penyiksaan, sih?"

Terus Bu Djus dateng dan nyuruh kita makan seladanya. Muka Ravy lagi-lagi bikin gue mau ngakak. Terus Basit, dengan suaranya yang kalem dan cool, bilang, "Mendingan gue makan itu..." *nunjuk bunga krisan* "daripada ini." *nunjuk selada*. Ya Allah gusti... gue langsung mau ngakak lagi. Dan mangkok yang bersih tak bersisa cuma mangkoknya Awak sama Rifki--yang seladanya dimakan juga--"

Selesai makan appetizer, lanjut ke hidangan pembuka. Risoles gitu yang rasanya yummy, TAPI makannya pake garpu dan memperhatikan tatakrama yang ada. Gue dapet piring yang motif Holland gitu, motif yang tadi gue taksir. Gue alhamdulillah yah bisa motongnya, tapi yang lain termasuk Dzalika susah buat motong. Udah makan risoles, ada lagi yang bikin gue ngakak. Si Rifki ngambil selada garnish pake tangan, bungkuk ke balik meja, terus ngunyah mentah-mentah. Anjirrrrrrr gue langsung ngakak, tapi yang lain nggak ngeliat karena "asyik" sama kegiatan potong-memotongnya. Karena porsinya kecil, kita pun langsung ke main course.

Basit tampil kembali menjadi bintang. Dia maju-mundur-kanan-kiri dan ngambilin jatah blackpapper chicken fillet buatan nyokap gue dan juga kentang goreng iris made in Dzalika's house. Pas giliran gue yang dilayanin...

"Lah, kok piringnya kurang?" tanya Basit heran.

Gue langsung panik dan mereka nyari-nyari piring buat jatah gue, dan Bu Djus dateng dan berujar santai, "Wah, tadi sepiring Ibu kasih Pak Ruswan."

Gue langsung lemes. Imagine if... lo yang paling banyak bawa ini-itu, tapi nggak kedapetan makan! Gimana gue nggak keki, coba. Gue udah keki, panas, getek, kesel, perpaduan semua perasaan nggak enak, lah. Berhubung blackpapper chicken fillet-nya masih ada, Ajeng pun ngambilin dan dia nyomot satu dari masing-masing kentang goreng iris di piring temen-temen sekelompok gue. Akhirnya gue selamet, walau tanpa garnish gitu. Terus kita lanjut makan dan alhamdulillah, semuanya bilang blackpapper chicken fillet nyokap gue enak :') Seenggaknya, it was repair my broken-mood. Sebenernya tadi pengin ngakak juga karena Bu Djus dateng dan nyuruh tomatnya dimakan (Gue aman karena gue tanpa garnish). Kejadian bikin ngakak lainnya: tadi sikunya Bu Djus ditaro di atas kepala Awak gitu, bikin ngakaklah. Abis makan, kita makan es krim (Ravy yang paling semangat) sebagai dessert *pas ini gue rada curiga kalo Rifki lagi diet karena dia bilang dia kenyang dan nggak ngabisin es krimnya. See what's wrong? Dia nelen selada bulet-bulet tapi nggak doyan es krim -_-*. Setelah itu, kita pun berdiri dan mulai ngecuci semua barang-barang. Ana sama Dzalika cuma ngerapiin, tapi yang lain (Awak, Ravy, Rifki, Basit, Ajeng, gue), stay in kitchen dan nyuciin semua perlengkapan satu-satu.

Pas cuci piring, Reggy sama Nibras (9-5) dateng terus minta berbagai makanan dan minuman, dan si Reggy jago bet, bilang kalo salad buahnya manis *dengan muka bergidik*. Reggy langsung sok ngegombalin Dyna sama Natt (9-8) gitu, HOAHAHA. Eh tapi mereka cuma numpang makan doang, tapi nggak ngebantuin nyuci piring. Hmm, oke, beramal itu berpahala yekan?

Selesai nyuci piring, yang ada di dapur (kelompok gue + Dyna + Rachmi + Syafiq) leyeh-leyeh dan nyetel musik. Yang lagi-lagi mengocok perut tuh pas Syafiq nyanyi "Kemana, kemana..."-nya Ayu Tingting. Selesai nyuci piring dan segala tetek bengeknya itu, gue ambil bunga sisa yang Ravy bawa tadi. Sialannya, tuh cowok bisa nebak yang ada di pikiran gue, "Pasti Esa ngayal kalo tuh bunga dari Fadel, makanya dicium, dipeluk..." dan alhasil? Gue disorakin.

Tapi rasanya semua kejadian tadi menyenangkan dan gue melewati hari ini tanpa hambatan. Thanks God it's Friday <3


28/10/2011.
Esa Khairina H.

jeudi 20 octobre 2011

Fanfict Ngawur....

Penokohan:
Echa as Bawang Putih a.k.a Mona.
Dyna as Ibu Tiri.
Reggy as Pangeran.
Awak as Ibu (?) Peri.
Ravy as Malin Kundang.
Ana as Red Riding Hood.
Senta as Beruang *hihihi*
Virsya as Tukang Undangan, a.k.a Tukul.
Dzalika as Anjelina (bukan Angelina) Jolie.
Ajeng as Manusia Belagu.
Fadel<3 as Pangeran ASLI.
Bu Wahyu as... Narator.
Bu Merlina as Narator 2.
Bu Suyatmi as Narator 3.
*****

Narator: Alkisah pada suatu hari di Kerajaan Ngawur-Aja-Lo, hiduplah seorang gadis bernama Bawang Putih, atau dikenal juga dengan nama Mona, tanpa LISA. Dia hidup dengan ibu tirinya yang sudah menjanda, dan ayahnya sedang berlayar ke luar samudra *ini dia menjanda atau gimana, sih?*

Ibu Tiri: Mon... Monyet.. eh, Monaaa! Sini dulu lu!
Bawang Putih: Iya, Mih? *sambil mencet-mencet iPhone pake tangan kiri, megang BlackBerry di tangan kanan*.
Ibu Tiri: *Muka heran* Udah lu jangan BBM-an mulu kerjanya! Sini dulu, tadi ada tukang undangan, katanya kita diundang ke Hari Perkumpulan Tokoh Dongeng sedunia!
Bawang Putih: WHAT?! Wew, bukannya bagus ya, Mih??? Terus nanti aku harus gimana dong Mih? Aduh... gaun Birkin sama tas Louis Vuitton aku belom di-laundry, nih!
Ibu Tiri: Percuma, Mon, tukang laundry sebelah juga udah tutup *sambil ngipas*. Hadehhh, mana AC juga rusak, lagi. Mon, masalahnye, di sono kita mesti bawa pasangan!
Bawang Putih: *Keselek sendal jepit* APA?! Tapi Mih... secara pacar gua kan di Bandoeng getooo *gaya alay*.
Ibu Tiri: Itulah, Mon, perbedaannya rada tipis. Liatin aja, kalo orang pacaran, gandeng pacar. Kalo jomblo, gandeng gebetan. Nah kalo elu, selaku pelaku LDR? GANDENG PAGER! HAHAHA.
Bawang Putih: Bacot lo, Mih *sewot*.
Ibu Tiri: Hemmm, ya udah, deh. Gimana kalo kita cari cowok aja dulu??? Biar pas pada dansa kita nggak diem kayak kambing conge.
Bawang Putih: Oke, deh, Mih. Nyok!

Narator: Mereka pun berjalan hingga sampe ke tepi laut. Mereka lewati lembah, danau, hingga menempuh jarak yang bisa dihitung dengan rumus Segitiga Kongruen, di mana lokasi Bawang Putih sekarang sejajar dengan....
Pangeran, Ibu Peri, Malin Kundang, Red Riding Hood, Tukang Undangan, Beruang, Anjelina, Manusia Belagu: Jangan kelamaan woi! Dikira nggak capek berdiri di belakang tirai merah?!
Narator: Oh iya, lupa. Mereka terus berjalan hingga sampai ke tepi laut *lepas sepatu, naik ke bangku* Dan di sana, Bawang Putih pun bertemu dengan Malin Kundang.

Malin Kundang: Eh, eh, Ginan... eh, salah deng...
Narator 2: KAMU! Lupa ya baca skrip baik-baik?! *sambil nempeleng*
Malin Kundang: Anjir, nggak di mana nggak di mana, sama aja *berpaling ke Bawang Putih* Kamu... siapa?
Bawang Putih: *kibasin poni* Eh, situ siapa yah? SKSD banget deh.
Malin Kundang: Eh, Ginanjar, diem deh lu *mulai sewot* Yah, NGAMBEEEEK.
Bawang Putih: Diem lu, Jerawati. Eh siapa Anda???
Malin Kundang: *Lompat sampai matahari membuat jerawatnya berkilau* Aku Malin Kundaaaang! *Suara terompet dan drum rolls*.
Bawang Putih: Oh, jadi situ yang namanya Malin Kundang? Itu bintik-bintik di jidatnya sisa-sisa semen pas situ jadi batu, ye?
Malin Kundang: *Diluar script* Berisik lu Husen.
Bawang Putih: Kayaknya gue tau kenapa bunda Lu... maksud gue, nyokap lo ngutuk lo. Mana mau die punya anak blesek kayak lo?
Tukang Berita/Tukul: *Iklan, jalan sambil monyongin bibir* Tak sobek-sobek...
Malin Kundang: Udah deh. Gue tau lo pasti lagi nyari kecengan kan buat ke pesta ngesot ntu?
Bawang Putih: Kok tau?
Malin Kundang: Tampang lo jomblongenes, sih.
Bawang Putih: Anjrit. Gue udah taken yeee! Tapi, lewatlah yang tadi. Ya gitu deh.
Malin Kundang: Kalo gitu, nih... Hasil tangkepan gue sebelom gue dikutuk jadi jerawatan... maksudnya, sebelom gue dikutuk jadi batu. Ikan mas tangkepan gue, MAS AJAIB!
Bawang Putih: *Nerima baskom pecah dari Malin* Yakin lo ini mas ajaib? Ini dari Padang?
Malin Kundang: Hemmm, bukan *ngelus-ngelus jenggot* Nih ikan dapet dari Aceh, dikasih sama tukang ikan namanya Ud.... Errr, jelek-jelek gitu, dia ikan mas ajaib. Sebut dia tiga kali dan bakal muncul wujud aslinya, dan dia bakal ngabulin permintaan lo.
Bawang Putih: *Dengan mata berkilau-kilau* Wah, makasih ya Malin! Betewe, sampe jumpa yeee di pesta!
Malin Kundang: Sip, sip.
Bundo: Maliiiin, ke mana dikau selamo ini, Nak?!
Malin Kundang: *Lari ke Bundo* Bundooooooooooooo!
Bawang Putih: *Geleng-geleng kepala* Akrab banget emak sama anak. Hem, mending gue cabut, deh *ambil BlackBerry* Sialan, helikopter pribadi gue nggak bisa jemput. Huh, terpaksa naek getek, deh....
Narator 3: Akhirnya, Bawang Putih pun kembali ke rumah. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Cukup rangkum bab 4 dan 5....
Semua tokoh: BUUUUUU...!

Bawang Putih: *Mandangin ikan mas di baskom* Hmm, ini ikan mas beneran ajaib apa enggak, ya? Awas aja si Malin kalo boong, gue kutuk dia bener-bener *Mengucapkan nama ikan mas tiga kali* Sim, salabim... Ikan Mas, berubahlah!!!!
Narator: Tiba-tiba saja, keluarlah cahaya yang menyilaukan dan... *jilatin behel*.
Ibu Peri: Halo, Cyiiin! Aduh, ente makin hari makin cantik aja dehhh....
Pangeran: *Lewat sesaat* Ehhhh, Kebon Ganjaaa....
Ibu Peri: Anjir tuh bocah *elus dada* Eh, Bawang Putih... ada apa gerangan memanggil ekke?
Bawang Putih: *Sangsi* Lo beneran peri, nih, bukan iblis terkutuk yang terbuang dari neraka?
Ibu Peri: Eh, jangan salah ya, booo. Biar setengah gini, tapi ekke udah berpengalaman *ngeluarin kartu nama* Liat kan? Kasipil, biro jodoh dan penasihat cinta yang paling hebat sejagat.
Bawang Putih: Oh, iya ajadeh biar cepet. Bu Peri Bu Banci, tolongin dong... Kasih gue cowok ganteng yang romantis kayak Fad... eh, pokoknya cowok romantis, deh!
Ibu Peri: *Mengelus kumis, dipelototin Ibu Tiri* Oh, iya, iya. Oke deh. Jangan kuatir ciiin, ekke bisa kabulin dalam sekejap! Hush, jang gonjang ganjing.... Atas nama pala botak Pak A*** dan kumis tebel Pak Sug***, keluarlah kalian, wahai cowok-cowok galau!
Narator: Kemudian muncullah tiga cowok yang sudah dikenali Bawang Putih. Siapakah mereka??? *Muncul Tukang Pos, Pangeran, dan Malin Kundang*.
Bawang Putih: ELO?! Tukang Pos, lo nggak masuk dalam kriteria gue, pergi sana!! Dan lo, Malin Kundang, nggak ikut Bundo ke Padang? Sono, ikut sono! Enyah kalian dari pandanganku!!! *Berpaling ke Pangeran* Gue nggak kenal elo, tapi karena kayaknya elo yang paling oke di antara cowok-cowok tadi, gue bakal bikin sayembara. Kalo eloh, bisa gombalin gueh, gue bakal jadiin lo partner gue. Tapi kalo nggak bisa? Eloh, gueh, END!!!
Pangeran: Hmm, cuma ngegombal? Tenang, Tih, jangan sebut gue Pangeran Gombal kalo gue nggak bisa ngegombal! Gini ya... nama panggilan kamu Mona, ya?
Bawang Putih: *Kaget beneran* Hah, kok tau?
Pangeran: Abis senyum kamu secantik Monalisa, sih....
Bawang Putih: AWWWW. Ada lagi nggak? *Hening... Bu Peri pun makan nasi kuning*.
Pangeran: Hemmm, apa ya? Kenapa sih nama kamu banyak banget, kayak teroris aja....
Bawang Putih: Emang kenapa? Nggak boleh gitu? *mulai sewot*.
Pangeran: Abis, kamu udah membom habis hatiku, sih.
Bawang Putih: AWWW. NOPE! Bu Peri Banci, gue ambil yang ini! Dan Mamih, mendingan lo sama Bu Peri aja, deh. Biar blesek begini, dia baik juga loh, berkumis pula!
Bu Peri: Emmm, Ibu Tiri, kamu suka ngegambar yahhh?
Ibu Tiri: Hah? Kok... tau?
Bu Peri: Soalnya kamu udah mewarnai hatiku, sih....
Ibu Tiri: Hemmm, nope, yang penting lo berkumis dan kita banyak kesamaan. Mon, ayo dandan! Pasangan udah beres, sekarang kita tinggal berangkat!!!

Narator 3: Ayo... shalat dulu... *di-cut.*

Ibu Tiri: *Di pesta* Aduh, rame bener yeh. Aduh... Mon, itu Peter Pevensie kan?! Itu... itu... Edmund kan?!
Bawang Putih: Mih, kayaknya ini nirwananya cowok-cowok kece, deh, Mih! Liat tuh! Harry Potter! Omaigatttttt.... Itu... itu... Kyle Kingsburry! *melotot*.
Ibu Tiri: Iye, lu bener Mon!
Anjelina: *JB* Aduh, ekscyus mi??? *Sok British, pake kacamata kece*.
Bawang Putih: Eh, sape lo? Temen kencannya si Peri ya?
Anjelina: I is prom Inggris.
Ibu Tiri: Inggris Inggris palemu jeduk. England, kali.
Anjelina: Eh, iya, you're right, you're right *sok ngedisko* Emmm, ngomong-ngomong, saya ke sini sama temen saya, lho, Jeng-jeng.
Bawang Putih: Dih, SKSD. Sape lo sape gue? And... so I have to say "waw" gitu?!
Red Riding Hood: *Datang dengan jubah compang-camping* Hellowww ibu-ibu. Ane Red Riding Hood, si Jubah Merah.
Ibu Tiri: Kenapa nggak sekalian aja Red Riding Hot?
Red Riding Hood: Jangan protes ama gue, dong. Protes noh ama emak gue.
Bawang Putih: *Geleng-geleng kepala* Eh, Riding, elu kenape pake baju bekas lap gitu deh? Kebetulan nih, koleksi dress gue kebanyakan, jadi bisa bagi-bagi lah...
Red Riding Hood: Enak aja! Ini emang kostum gue, dan kan gue dikejar-kejar Beruang.
Narator 2: Itu pelanggaran pasal hak-hak cipta! Dalam kisah aslinya, Red Riding Hood dikejar-kejar oleh seekor... *ngeliat cewek cantik tapi berkostum Beruang* BERUAAAANG!
Beruang: Permisi, yah. Riding, daripada gue ngejar-ngejar lo, mending gue ngejar cintanya Kakanda. Ada yang ngeliat nggak???
Bawang Putih: Tuh, tuh, di sono *Kakanda lagi duduk sama Narator*.
Beruang: Okidi. Brb yaaaaw, KAKANDAAAAA!
Bawang Putih: Ckck, dasar insan dimabuk cinta.
Pangeran: Emmm, permisi. Mona, would you like to dance with me?
Bawang Putih: *JDERRR* Ma... mau, kok, mau...
Pangeran ASLI: *Tiba-tiba dateng* Heh, heh, tunggu lo! Mau dibawa ke mana cewek gua?!
Narator 2: Tiba-tiba datanglah seorang Pangeran Tampan dengan wajah ganteng dan bodi yahud, membuat Bawang Putih jatuh cinta.
Pangeran: Cewek lo? Heh, dia ini partner gue....
Bawang Putih: Dih, ngaku-ngaku! *Langsung sok nggak kenal*.
Pangeran: MONA! Gue ini partner lo! Peri Banci udah mengutus gue untuk...
Kasyfil yang udah sembuh dari kutukan jadi peri: Sori, bro, maksud lo apa nih manggil gue Peri Banci?
Pangeran: *Membelalak* Kok elo..... LADANG GANJA?!
Kasyfil: *Langsung nonjok Pangeran*. Emmm, Mona, sebenernya kayaknya gue ada kesalahan teknis. Pangeran yang seharusnya jadi partner lo bukan pangeran yang ini, tapi Pangeran Asli yang ini. Gue juga berhasil nggak jadi banci berkat nyokap lo. Btw, makasih ya.
Pangeran Asli: Enak aje lo! Asal lo tau, gue nggak suka ngeliat cewek gue diganggu-gugat orang lain *eaaa. Kata-kata paling romantis ini!* Nih, rasain! *Nonjok Kasyfil*.
Bawang Putih: Ka.. kamu... Pangeran Asli? Anjrit emang ye si peri. Bener-bener peri gadungan tuh dia! Liat aja, baunya aja bau neraka. Iya dia peri, peri maut kali.
Pangeran Asli: Yang penting kita kan udah bareng-bareng lagi. Mona, kamu tau nggak...
Manusia Belagu: *Nyanyi lagu Since I Found You*.
Bawang Putih: Emmm, iya?
Pangeran Asli: Kok kamu kayak bola basket, ya? Habis aku harus ngejar-ngejar kamu dulu sebelum bisa ngedapetin kamu.
Manusia Belagu: *Nyanyi Vanilla Twilight*.
Bawang Putih: Aku... aku... Pangeran...
Manusia Belagu: *Nyanyi lagu Today was a Fairytale*.
Bawang Putih: Bacot nih orang! Siapa sih dia?
Pangeran Asli: Ini Mega...
Manusia Belagu: *Nyanyi That's Not My Name*.
Pangeran Asli: Oh, salah deng. Ini Manusia Belagu. Dia emang begini kerjaannya.
Bawang Putih: Tapi kok... dia nggak belagu?
Narator 2: Biar ibu jelaskan. Disebut 'Manusia Belagu' karena dia selalu melagukan apa yang orang ucapin atau lakuin.
Bawang Putih: Diem ah, gue lagi bahagia nih.
Manusia Belagu: *Nyanyi lagu Mine*.

Narator: Akhirnya, semua orang dalam pesta pun berbahagia dan mereka melalui malam dengan hati yang gembira. Udah ya, semua. Pesan ibu, jangan tersinggung atas candaan ini, dan petik hikmah dan pesan moralnya, yeee. Hosh, hosh, udah ah, ibu udah capek. Daaah, saatnya pembagian gajian!
Manusia Belagu: *Nyanyi lagu Barefoot Cinderella*.


SELESAI.

vendredi 14 octobre 2011

October 13 th and October 14th.... Hari yang melelahkan sekaligus... menyenangkan

October 13th, tragedi sepatu ketuker di masjid atas....

Today is Refallo Dwiangga Adhitama Birthday! Begitu tulisan di alarm HP gue yang ngegonggong tepat jam 12 malem. Gue langsung nyamber HP dan ngirim SMS singkat berisi congratulation dan wish gue untuk Refal. Anyway, ultah gue sama ultah Refal cuma beda sehari, mangkanya kita sering dibilang anak kembar. Abisnya, selain--kata orang-orang--kita rada mirip, agak bawel, tapi punya leadership yang tinggi, ultah bisa terpaut beberapa jam doang.

Setelah itu gue langsung shalat Tahajud, minta dimudahin buat pelajaran Matematika, dan setelah itu tidur lagi. Bangun tidur, gue ke sekolah dengan semangat baru!!! Sebelum akhirnya, gue sadar kalo... buku panduan BTA gue lenyap.

Gue udah sampe mandi sarang laba-laba gara-gara nyari tu buku ke mana-mana, tapi tetap nggak ketemu. Karena udah siang, gue pun memutuskan untuk lanjut ke sekolah--untuk PM-nya, mau bilang apa, terpaksa berbagi sama Dini. Belom sampe di situ, di tengah jalan nyokap gue neriakin gue. Gue noleh dan baru ngeh kalau... nametag gue belom nyantol di leher.

Gue langsung lari dan ngambil tuh nametag, terus jalan dan naik bus ke sekolah. Gue kira peristiwa kehilangan gue cukup sampe di sini, tapi ternyata, dugaan gue terlalu baik. Jauh dari kenyataan. Jadi gini, tiap istirahat kedua, murid-murid Muslim di sekolah gue diwajibin buat shalat Dzuhur di sekolah. Gue ngelepas sepatu gue tanpa curiga sama sekali, dan di dalam, gue beribadah dengan khusyuk. Rupanya setan belom mau ngelepasin diri dari gue karena... pas gue turun dari masjid, gue sadar sepatu gue ilang.

Demi apapun, gue panik + tegang banget....

Gue berusaha tenang dan nyari, tapi sampe semua sepatu di situ abis, sepatu gue tetap nggak ketemu. Akhirnya, gue liat ada sepasang sepatu yang ukurannya sama kayak gue, 37. Warna dan tingkat kekusaman, kekotoran, dan keapekannya juga setara. Gue teliti-teliti lagi, dan ternyata... tuh sepatu hampir jebol di bagian bawah.

Everyone, please read it! Gue emang jorok dan perusak, tapi yekali sepatu jebol masih gue pake ke sekolah. Ada sih sepatu satu lagi, sebelah kiri, yang kayaknya sepatu gue, dan belum jebol juga, jadi itu pasti sepatu gue.

Dari situ gue langsung nyimpulin kalo sepatu gue ketuker *merenung dibawah shower*. Duh Gusti... dosa apa hamba ini... kayaknya beberapa hari ini kok "sial" mulu, deh. Kayak yang lo-lo pada tau, kalo panik gue bakal menjelma jadi tokoh utama penguin di Happy Feet, kaki gue nggak bisa brenti nari. Gue langsung loncat sana loncat sini, lompat ke belakang dan ke depan, tapi alhamdulillah, gue masih cukup waras untuk nggak loncat dari balkon.

October 14th... diam-diam menghanyutkan....

Hari ini dimulai dengan kegiatan UTS kayak yang seminggu belakangan gue jalanin. Tapi... UTS hari agak beda karena atmosfer menuju "kedamaian" dan "kebebasan" udah mulai kerasa. Yap, tul banget! Today... the battle was off!

Gue udah ngerjain PKn dengan agak asal karena emang semalem nggak belajar dan gue juga nggak tau kalo UTS-nya mencakup tiga bab *kirim sesajen ke Gunung Kidul*, jadi agak puyeng juga. Untungnya yah, gue lumayan hafal pasal-pasal gitu karena memang bokap gue lulusan hukum perdata, jadi--agak nyombong dikit, nih--ada beberapa pasal yang gue hafalin sejak SD.

Hari ini guru yang ngawas lumayan mantap, Pak Dany dan Bu Leny, dua sejoli yang sama-sama bawel tapi punya prikemuridan yang lebih besar dari Bu Lina andthegank. Pas udah selesai, kita ganti dengan pelajaran SenBud, salah satu mata pelajaran yang bisa bikin rambut gue ngejegrik di bagian musik. Kata Bu Leny, pelajaran SenBud dipisah, jadi yang Seni Musik duluan, baru Seni Rupa. Terus Pak Danoy ngebagiin kertas Seni Musik dan kita segera ngerjain. Nggak lama kemudian, Tante Ayu, eh, Bu Wahyu maksudnya, kucuk-kucuk dateng dan bawa kertas untuk Seni Rupa. Pak Danoy pun ngebagiin kertas Seni Rupa, but Mrs. Leny said... dibagiinnya pas kita udah kelar aja.

Pak Danoy pun ceming, terus narik lagi kertas Seni Rupa. Yang lucu nih yaaa, nih guru sampe narik kertas Seni Musik-nya Dzalika--my chairmate--saking antusiasnya. Dzalika sampe teriak-teriak tapi malah dilemparin kacang sama Pak Dany. Gue sama Dyna ketawa, terus akhirnya Dzalika ngambil sendiri kertas Seni Musiknya sambil ngedumel. Gue nyelesain SenMus dengan banyak keraguan, tapi pas Seni Rupa, alhamdulillah dikit yang gue ragukan kebenarannya. Setelah Pak Dany dan Bu Leny keluar... freedom come to Mama~

Terus pas istirahat, gue nganterin Ajeng, Ana, sama Dzalika beli soto Bang Udin, salah satu stan paling famous dan laris di kantin sekolah. Di sana, gue ketemu Ravy dan... Reggy lagi -__- Gue cuek sambil terus minum, dan Reggy bilang, "Eh Sa, gue punya gombalan baru lagi."

FYI, seharian penuh kemaren gue nantangin Reggy buat bikin gombalan tentang gue, dan dia juga nyanyi dangdut yang katanya buat musikalisasi puisi, sekaligus curhat tentang mantan dan calon pacarnya yang anak kelas 8, HAHA. Tapi kemaren ide Reggy mentok, jadi dia cuma ngasih beberapa gombalan yang agak garing.

"Oke, gue tunggu yeee," jawab gue dengan rada genit, terus ngacir ke kelas bareng Ajeng sama Dyna. Di depan koperasi, gue ketemu Sentani, jadi kita bareng ke 9-3. Di kelas, gue langsung narik bangku biar bareng sama Dzalika Ana, dan lagi-lagi, gue duduk di tempat Ravy -_- Gue langsung nyingkirin tasnya yang kayaknya ada bom molotov-nya saking beratnya, dan duduk dengan nyaman. Karena Dyna kasianan sendirian duduk, akhirnya dia gabung sama gue, Sentani, Ajeng, Ana, Dzalika. Cuma gue sama Sentani yang nggak makan soto, akhirnya mereka menamai diri dengan Basto, Basis Soto, disamping Bastepuk, Basis Teh Pucuk.

Gue makan dengan lahap dan agak lupa sama janji Reggy, terus kenikmatan gue diusik dengan Ravy yang ngasih tugas Tabog-nya, dan Rifki tiba-tiba bilang dia lupa bawa. Gue langsung panik dan nyari-nyari isi tas, siapa tau gue bawa backup artikel Rifki, dan ternyata... nggak bawa. Ravy langsung ngomel dan malah ngatain gue "Ginanjar", Gigi Nongol Kurang Ajar -___- Sok perfect banget deh. Karena gatel, akhirnya gue ikut ngatain dia "Jerawati". Soalnya kan Ravy jerawatan gitu yekan, dan jerawatnya itu kayak jerawat cewek. Kalo wartawan itu untuk cowok, kalo untuk cewek kan, wartawati. Jadi ya kalo Jerawatan, kalo untuk cewek namanya Jerawati.

Terus Reggy dateng dan ngerusuh, terus ngebokep gitu. Masalahnya, gue lagi MAKAN! Terus dia duduk di atas mejanya Ravy--Dyna kabur, katanya nggak mau ketularan bokepnya Reggy--dan mulai ngegombal. Contohnya:

R: "Mmm, kok kamu kayak global warming sih?"
E: "Kenapa?"
R: "Habis hatiku selalu mencair tiap liat kamu."

Gilaaaa hahaha mantep abisss gombalannya. Terus Ravy sama Awak dateng dan ikut ngerusuh gitu, bolak-balik aja dari bangku depan ke bangku Ravy. Udah gitu Reggy pun curhat tentang calon pacarnya yang lagi dalam masa PDKT, hahaha. Sentani langsung beraksi dengan gambarin muka Reggy yang sama-sekali-nggak-mirip. Masa cowok sebokep itu digambar sebegitu unyu?! Abis itu Sentani langsung bikin gambar yang kedua, dengan mata melotot dan mulut ileran. Iuh deh, tapi kocak juga kalo ngebayangin Reggy bener-bener kayak gitu.

Then, Rifki dateng dan ngasih tugas Tabog-nya, tau deh darimana bisa dapet. Dia nyolong juga gue bodo amat, yang penting udah kelar. Virsya sama Dana--yang nggak tau abis ngapain sama adeknya yang dari kelas Billing--dateng dan ikut bikin suasana makin heboh. Kita ngomongin kumis, bulu kaki, dsb-dsb. Terus Reggy ngasih kita rumus segitiga cinta yang nggak seruwet phytagoras.

Step pertama untuk bikin segitiga cinta adalah, bikin segitiga, asal aja, di buku kamu. Step kedua, tulis "Eksis", "Pinter", dan "Punya pacar" di masing-masing sisi. Terus lihat deh, ada tiga kelompok dari hasil segitiga cinta:

- Kelompok pertama, anak eksis + pinter, umumnya nggak punya pacar.
- Kelompok kedua, anak pinter + punya pacar, biasanya dia nggak eksis.
- Kelompok ketiga, anak eksis + punya pacar, biasanya dia nggak pinter.

Gue udah nge-survive dan hasilnya 90% betul. Contohnya gue, yang bisa dibilang golongan kedua, dan Ravy-Sentani yang masuk golongan pertama. Terus Ravy langsung high five gitu sama Awak sama Reggy, gaya yang sering Fadel lakuin tapi terkesan lebih keren dan glamor (ups).

Setelah itu Reggy balik ke kelasnya (9-8), dan gue dua kali ketemu dia setelah istirahat pertama. Abis pulang, gue, Sentani, Ana, sama Ajeng pun langsung berangkat menuju destinasi berikutnya: Blok M! Dzalika nggak ikut soalnya dia harus nungguin adeknya yang sakit--perhatian banget, deh, serius.

Sambil jalan kaki, kita ngoceh yang aneh-aneh, dan ketemu sama Korea-Lopersnya Wiwit, yang terdiri dari Zahra (9-5), Hanita (9-8), Tami (9-5), dan Wiwit (9-5) sendiri. Abis gitu, kami sampe dengan cepat ke Blok M Square, dan masalahnya: gue lupa di mana toilet sementara HP gue di tas, jadi nggak bisa make GPS (plis deh ya, emang bisa nge-GPS dalam satu gedung??). Akhirnya gue bela-belain nanya sama Nci-Nci tukang emas yang lagi ngaso di tokonya, dengan ramah si Nci nunjukkin jalan, lurus, belok kiri, terus belok kanan. Ngerasa lebih bloon dari Dora, gue langsung ngikutin Ana sama Ajeng yang udah duluan, dan Sentani yang bussy sama BB-nya juga langsung ngekor. Dan alhamdulillah, kita nggak perlu nyebrangin jembatan atau ketemu Swiper-Jangan-Mencuri, karena toiletnya ada di depan mata.

Gue langsung masuk ke salah satu bilik dan ganti baju, dan nyari-nyari duit di dalem tas. Saking banyaknya barang dalam tas, gue sampe bingung di mana duit gue keselip. Akhirnya, gue bongkar isi tas, dan ketemu juga duit 250 ribu gue. Abis ngeganti baju sekolah dengan kaos hitam, kita langsung capcus ke D'cost.

Di D'cost, ada beberapa tempat yang belom taken, tapi rasanya kurang PW aja gitu kalo di tengah. Dengan berwibawa karena duit gede yang gue bawa, gue minta Mbak-Mbak "restaurant guide"-nya untuk nyariin meja yang jauh dari keramaian. Akhirnya, dibawalah kami ke pojok D'cost. Fuih, rasanya enak banget di sini. Gue langsung naro tas di kolong meja dan mesen makanan sementara Ajeng heboh sendiri sama BM dari adeknya Sentani lewat BB Sentani pula.

Kita langsung mesen menu yang kita suka. Gue sebagai fishlover, langsung mesen gurami fillet saus mangga pedas, Sentani mesen cumi mentega, Ajeng mesen ayam fillet asam-manis, dan Ana mesen omelet seafood. Minumannya, Senta-Ana es teh, gue-Ajeng es kelapa :9 Tanpa babibu lagi, kita langsung... HAJARRR!

Kita langsung makan, diselingi dengan foto-foto, tapi rasanya rada kurang. Akhirnya gue pesen lagi cumi mentega seporsi sama nasi. Guess what, kita dikasih nasi sebakul dengan isi perut yang 65% udah penuh! Senta nantangin kami, bisa nggak ngabisin semua itu, dan Ajeng langsung nyahut siapa takut?! Kami langsung ngambil centong nasi dan nambah sebanyak-banyaknya. Setelah 89% perut penuh, kita break sejenak dengan mendengarkan curhatan gue soal... yah, you-know-who. Setelah puas numpahin unek-unek, gue kembali fokus ke piring, garpu-sendok di meja, dan makan sampe habis.

Abis gitu, kita break sejenak biar seluruh makanan betul-betul dicerna oleh sistem pencernaan yang bikin gue harus buka buku Biologi dulu sebelum nyebutin. Sesudahnya, gue langsung ke kasir untuk bayar semua makanan yang totalnya 121.000. Murah juga, sih.

Si Mbak-mbak kasir nanyain ada duit seribuan nggak, dan Senta langsung nyari duit. Gara-gara kelamaan, akhirnya Ajeng ikut nyari, siapa tau dia punya duit recean di tasnya, dan dia ngubek-ngubek tas nyari dompet. Tapi sampe dia bongkar isi tasnya, tetap aja dompetnya nggak ada. Kesimpulannya: hilang.

Ajeng langsung panik, tapi gue kembali ke aktivitas transaksi di kasir ini. Si Mbak-mbak akhirnya ngasih gue duit kembalian yang isinya recehan semua. Ampun, deh. Gara-gara nggak mau bikin keributan, kami langsung keluar dari D'Cost dan mulai berhipotesa, di mana gerangan dompet Ajeng sekarang??

Suasana rada tegang dan gue nggak ada ide, lha wong sepatu gue ketuker aja paniknya udah segitunya. Bisa ngebayangin nggak kalo dompet gue yang hilang? Beuh bisa-bisa gue udah lapor polisi walau sebenernya dompetnya ada di tas gue. Akhirnya Ana nyeletuk, "Jangan-jangan ketinggalan di kolong meja lo, Jeng."

Ajeng langsung pucet, dan akhirnya dia sadar kalau Awak lagi ekskul. Akhirnya dia langsung ngirim SMS ke Awak. Diem-diem gue berdoa. Kalo nggak ketemu, seratus ribu lenyap gitu aja. Nyesek deh. Ajeng yang malang....

Awak akhirnya bales 10 menit kemudian. Apes buat Ajeng, karena ternyata Awak udah pulang dari tadi. Katanya, guru ekskulnya nggak dateng. Sambil nyari sweter buat gue, Ajeng terus mikirin gimana caranya biar dompetnya selamet. Dan akhirnya, bermodal nekat, dia nelpon Bu Rusmian biar nyelametin dompetnya.

Dewi Fortuna Ajeng barangkali ketinggalan di D'Cost tadi, karena ternyata yang ngangkat bukan Bu Rusmian. Ajeng makin pucet, dan gue sibuk mandang sekeliling, di mana ada sweter/cardigan hitam yang cocok buat gue. Akhirnya, kita nemu sebuah stan yang rada kecil dan terpencil, dan nanya ada cardigan atau nggak. Ternyata ADA! Muka gue langsung bling-bling, tapi lemes lagi pas tau harganya berapa. 75.000.

Akal gue nggak abis sampe di situ aja. Gue tawar mati-matian tuh cardigan karena terlanjur naksir, dan Senta malah sibuk nawar yang cetek-cetek, kayak 60.000. Gue tawar 40.000. Mengikuti wejangan nyokap, gue pun ngeloyor ke toko lain--Sentani ngomel dan nanya kenapa nggak diambil aja tuh cardigan--dan akhirnya, si pramuniaga berani ngasih cardigan dengan harga yang gue mau! Alhamdulillah!

Masalah "kostum" buat gue kelar, tapi masalah dompet Ajeng belum nemuin titik terang garis bidang (?). Akhirnya sekali lagi, Ajeng nelpon Bu Rusmian, dan alhamdulillah, diangkat langsung sama orangnya. Ajeng langsung ngomong serius sama Bu Rusmian, dan akhirnya Bu Rusmian mau nyimpen dompetnya Ajeng. Muka Ajeng pun cerah lagi, eaeaea.

Setelah semua masalah rebes, kita langsung keluar Blok M Square dan jalan ke Blok M Plaza. Nah, di deket Blok M Plaza itu, Ana "dideketin" gitu sama mas-mas brandalan yang nawarin tatto. Jujur, gue rada takut, tapi berlagak tenang aja. Gue anggap lalu aja semua yang dibilang mas-mas brandalan itu, terus mempercepat langkah, dan kita langsung nyebrang ke trotoar seberang yang deket air mancur itu. Kita langsung jalan cepet dan nyebrang lewat jembatan layang.

Ngos-ngosan naik-turun tangga segitu banyaknya, kita harus diinterogasi dulu sama Mas-mas yang ngejagain tas. Ya Allah, yakali gitu tampang alim kayak kita disangka teroris -__- Setelah melewati proses investigasi yang berlangsung singkat, kita langsung masuk ke Blok M Plaza dan nyari toko buat pernak-pernik cewek gitu.

Tujuan utama kami adalah Strobery dan NAUGHTY, tapi mesti cepet karena nyokapnya Senta udah wanti-wanti nyuruh anaknya pulang. Kita udah masuk ke NAUGHTY, tapi nggak klop sama barang-barang yang ada. Akhirnya kita masuk ke Strobery yang pas ada disamping NAUGHTY, dan mulai menjelajah tiap senti toko. Gue beli bros bentuk hewan yang unyu juga kalung kembaran sama Ajeng yang liontinnya berbentuk Menara Eiffel, sementara Ajeng beli kalung yang sama kayak gue, plus karet rambut buat kakaknya yang dia rusakin. Ana borong, euy, gue sampe lupa barang apa aja yang dia beli saking banyaknya, yang pasti dia beli kalung yang kayak gue sama Ajeng juga, cuma buat hadiah temennya, dan dua bando dan tas kardus kecil. Senta nggak borong apapun karena emang dia nggak tertarik sama yang berbau cewek gitu.

Karena udah capek dan kantong yang menipis, akhirnya kita pulang ke rumah masing-masing. Tapi Ana beli roti dulu buat ayahnya, hihihi. Setelah itu, balik deh. Ajeng sama Senta balik ke sekolah sementara gue-Ana patungan naik bajaj karena emang rumah kami lumayan deket.

I feel weird but I'm blessing. Thanks God it's Friday

14/10/2011.
Esa Khairina.

jeudi 13 octobre 2011

Kota-kota Terhijau di Dunia

Pernah nggak, kalian ngebayangin kalau Indonesia didaulat menjadi negara terhijau di dunia? Kita menerapkan sistem eco-living, dan ke mana-mana harus jalan kaki dan naik sepeda. Negara bakal bebas macet dan mengurangi polusi. Well, di bawah ini ada beberapa kota yang harus jadi "percontohan" kota-kota lain di seluruh dunia! Sssst, tapi sebelumnya, siapin dulu yah kamus Bahasa Indonesia, karena bakal banyak istilah baku di blog ini!

1. Reykjavik, Islandia.

Di post sebelum ini, Islandia adalah negara yang penduduknya paling sehat di dunia. Ternyata bukan cuma itu lho, hal yang bisa dibanggakan Islandia. Islandia juga memiliki ibukota yang merupakan kota paling hijau di dunia, yaitu Reykjavik. Kota ini memanfaatkan energi hijau, seperti panas Bumi dan pembangkit listrik tenaga air. Penduduk kota Reykjavik menggunakan hidrogen untuk sistem transit bus, dan memiliki ambisi besar untuk menjadikan Eropa sebagai benua terbersih di dunia.

2. Portland, Oregon, AS.

Penduduk kota Portland sangat aktif bersepeda, dan pemerintah menyediakan jalur khusus sepeda yang luas untuk mendorong warganya mengurangi pemakaian kendaraan pribadi yan bikin polusi. Nggak kayak di Indonesia yang lahan sepedanya malah dijadiin tempat parkir. Oregon juga pernah berjanji mengurangi emisi rumah kaca dan efek buruk lewat perubahan pembangunan.

3. Curitiba, Brazil.

Curitiba memfokuskan diri menerapkan keseimbangan ekosistem fauna dan mengisi mereka ke taman-taman kota. Kebanyakan hewan di taman kota ialah domba dan rusa. Curitiba juga punya sistem transit bus terbaik, di mana penmpangnya dianjurkan mengurangi bahkan nggak make sama sekali kendaraan pribadi mereka! Ckckck :O

4. Malmo, Swedia.

Kota ini terkenal karena keberadaan taman-taman yang menjelma menjadi lingkup ruang hijau. Kota Malmo berkonsentrasi pada pembangunan perkotaan yang berkelanjutan. Malmo menjadi salah satu kota yang sering menjadi studi banding dalam isu kontemporer (eja yang betul ya) masalah perkotaan.

5. Vancouver, Kanada.

Sebanyak 90% pasukan untuk kebutuhan energi di Vancouver diaktifkan oleh pembangkit listrik tenaga air, angin, surya, gelompang, dan pasang-surut air laut. Semua energi ini, dimaksudkan untuk membangun kota menjadi hijau dan memiliki tujuan untuk generasi yang akan datang.


-sumber: Kompas.com

mercredi 12 octobre 2011

Negara dengan Penduduk Tersehat di Dunia!

Setiap negara pasti punya kebudayaan dan kondisi geografis yang beda-beda, dan ternyata nih, dua hal itu mempengaruhi juga cara hidup mereka. Di beberapa negara, ada orang-orang yang hidup lebih dari seratus tahun karena lingkungan alam yang bebas polusi, juga kebiasaan sehat yang mereka jalanin. Temen-temen mau tau, negara dengan penduduk tersehat di dunia? Yuk, check it out!

1. Islandia

Penduduk negara Islandia sedikit banget, dan udara di Islandia sangat baik, bebas dari polusi. Menurut penelitian para ilmuwan, hanya ada 2 di antara 1000 bayi yang meninggal pada angka kematian di Islandia. Sesuai namanya nih (Iceland), Islandia adalah negara yang menggigil *brr*. Tapi alasan ilmuwan menobatkan Islandia sebagai negara tersehat bukan karena itu, tapi karena penduduk Islandia lebih sering kerja di luar rumah dan olahraga ke gym tiap hari. Wes wes, bisa bayangin seberapa square otot cowok-cowok kece di sana? 8-)

2. Jepang

Nah, inilah saudara tua bangsa Indonesia! Tapi dalam banyak hal, memang Jepang jauh lebih maju dari Indonesia. Tercatat, Jepang adalah negara dengan angka pengonsumsi ikan terbanyak di dunia, juga pemakan kedelai dan rumput laut. Salah satu budaya makan orang Jepang adalah... mereka akan berhenti makan saat 80 persen dari perutnya terasa penuh, terus nunggu 10 menit, dan lanjut makan lagi. Nggak kayak kita-kita yang nggak akan berhenti sebelum celana kesempitan -__-

3. Swedia

Pemandangan indah dengan perbukitan, gunung-gunung dan lembah, menjadikan Swedia negara yang indah dan sejuk. Jadi wajar dong, kalau warganya suka menikmati waktu di luar dan "menguasai" kekayaan alam negaranya. Pemerintah Swedia menerapkan kebijakan biar penduduknya menjalani gaya hidup yang sehat, perhatian banget. Karena letak geografis, orang Swedia banyak mengonsumsi makanan olahan ikan dengan kadar asam lemak omega tinggi. Cara mereka mengolah makanan juga beda, dan sehat, contohnya direbut, fermentasi, diasap, atau dikeringkan.

4. New Zealand

Wedeh, ini dia salah satu negara yang dekat dengan Indonesia! Yap, Selandia Baru atau kita biasa mengenalnya dengan New Zealand. Penduduk New Zealand sedikit dan udara di sana bebas polusi. Kebanyakan penduduknya, mendapatkan makanan dengan cara memetik dari pohon atau ngambil di taman. Nggak kayak orang Indonesia yang bisa dihajar massa gara-gara nyolong mangga -_- Penduduk New Zealand juga sering menghabiskan aktivitas mereka diluar dengan hiking, berkemah, atau memancing.

5. Italia (especially Sardinia)

Kota ini bernama Sardinia, sebuat tempat di Italia yang banyak penduduknya yang hidup sampai di atas 100 tahun. Sebagian besarnya sih, laki-laki pengembala. Mereka sering jalan kaki kurang-lebih 5 kilo per hari--bandingin sama di Indonesia, dua kilo aja udah naik mobil, yegak ._.--dan makanan yang mereka sering konsumsi adalah gandum, kacang-kacangan, tomat, sayuran, bawang putih, buah-buahan, minyak zaitun, dan keju pecorino. Dan anyway, rasa kekeluargaan di Sardinia itu tinggi banget, lho! Terbukti kebanyakan orang di usia senja tetap tinggal di satu rumah dengan anak-anak dan cucu mereka :3


-sumber: wolipop.com

mardi 11 octobre 2011

I just want you to believe in me, isn't it easy to do?

What's FRIENDSHIP stands for....

...
You can take everything I have,
you can break everything I am.
Like I'm made of glass,
like I'm made of paper
...

Ini ya, gue baru ngeh tentang sesuatu. Sesuatu yang keliatan simpel dan sederhana--dan kenyataannya memang gitu--tapi kadang bisa nyesekin, dan ujung-ujungnya bikin mewek.


Jadi gini, hari ini gue mengalami bad day. Perlu gue ejain? B-A-D D-A-Y! Pertama, temen cowok gue keterlaluan banget. Ultah gue masih tanggal 12 besok, tapi hari ini mereka udah ngerjain gue.

Gue lagi duduk di mejanya Ana sama Ajeng, Dzalika, Senta, dan Ana sendiri, and enjoy my lunch, pas gue ngerasa sepatu gue nggak enak. Emang sih, sebelum makan, tadi gue nemenin Senta ke perpus untuk ngecek buku baru apa aja yang ada di perpus. FYI, ada aturan khusus di perpus gue untuk nggak make sepatu di dalamnya (plis deh ya, ini peraturan jaman kuda gigit besi yang masih berlaku sampe sekarang -_-).

Karena gue males, gue lepas sepatu gue, jadi gue cuma make kaus kaki di dalam kelas. Terus tiba-tiba, Reggy--anak kelas 9-8 temennya Ravy--dateng dan nanya-nanya gitu soal netbook-nya Senta. Karena mukanya innocent dan gue masih fokus dengan udang goreng tepung di tempat makan, gue cuek-cuek aja, nggak curiga sama sekali. Dan kami--gue, Senta, Ajeng, Dzalika, Ana--masih sempet-sempetnya bercanda dan ngomongin adeknya Senta yang bikin Ajeng punya affair sama dia sejak pandangan pertama *tring tring ting ting*.

Pas udah selesai, tiba-tiba Ravy nyeletuk, "Sa, lo nggak make sepatu?" dengan nada datar.

"Oh iya," gue nyahut asal sambil nenedang-nendang kolong bangku Ravy yang gue dudukin. GUESS WHAT?! SEPATU GUE LENYAP!!!

Gue langsung panik. Gue udah nyari ke kolong bangku Ravy dan sekitarnya, tapi hasilnya nihil. Sepatu gue tetap menjadi enigma. Kalo dipikir-pikir, siapa coba "Pangeran" yang memiliki sepatu gue? Sepatu kaca bukan, sepatu apek iya -,- Dan tiba-tiba lampu Philip nongol di otak gue. Yang tadi ngingetin gue untuk make sepatu siapa? RAVY!

Gue langsung ngegerebek tempat Ravy, Reggy, sama Aufar nongkrong. Gue sampe tarik-tarik mereka bertiga--terutama Reggy sama Ravy--dan tetap nggak nemuin sepatu gue. WHERE IS MY SHOES?!

Gue paksa mereka untuk ngaku sampe urat-urat di leher gue keluar semua. Gue udah getek setengah mati, tangan gue udah gatel pengin nyekek tiga cowok barbar itu. Terus Ravy malah ngomel karena dia bilang, apa-apa gue nyalahin dia (padahal emang dia yang salah), terus nunjuk Reggy yang buru-buru keluar pintu. Tanpa babibu, gue langsung narik lengan Reggy terus maksa dia ngaku di mana sepatu gue "bersembunyi".

Dan dimulailah sidang....

Ravy sama Reggy saling tunjuk dan nggak mau ngaku siapa yang ngumpetin sepatu gue. Dari Ravy, ke Reggy. Dari Reggy, ke Ravy. Dari Reggy, ke Aufar. Aufar pun menatap gue bingung. Yang ditatap? Lebih bingung lagi -___-

Dan akhirnya karena gue-almost-cried, Ravy pun angkat tangan dan ngaku di mana sepatu gue. Reggy pun ngebuka balik pintu. Dan...



sepatu gue tetep nggak ada, tuh.

Gue makin murka dan hampir lari ke BK. Tapi untung aja Aufar menyingkap kain pel dan sapu dibalik pintu. Dan dari situ, gue liat sepatu gue, yang sebelah kiri.

Pertanyaannya, di mana sepatu sebelah kanan gue?

Gue langsung mengaum dan melototin Reggy, Ravy, Aufar, tapi mereka sampe ngucap sumpah kalo mereka nggak liat di mana sepatu gue. Oke, gue cari ke sekeliling meja (sambil make sepatu sebelah kiri gue), dan tebak, di mana gue nemuin sepatu gue?

Di kolong meja Awak.

Gue langsung cemberut tapi dalem hati alhamdulillah. Senta, Ajeng, Dzalika, Ana pada ketawa sambil nyorakin gue, dan RavyReggyAufar mandang gue dengan pandangan ngeselin. Cengengesan gitu. Seolah-olah mereka nanya, "Salah gue apa, sih?" Minta ditampol bener-bener. Nenek-nenek bunting juga tau kenapa gue semarah itu.

Terus bukannya ngebaik-baikin gue, mereka malah bikin gue tambah kesel. Ravy apalagi, dia bilang gue tukang ngambek dsb-dsb. Najong. Dan akhirnya Ravy dan Reggy minta maaf dan nyanjung-nyanjung buku gue gitu. Karena agama melarang kita untuk marahan lebih dari tiga jam, gue maafkan mereka *merentangkan sayap*.

Kejadian buruknya nggak sampe situ aja. Tadi gue pas shalat, nggak tau kenapa ada yang bikin gue sedih. Sebenernya gue udah pernah sedih karena hal serupa, tapi nggak sampe mewek di sekolah kayak gini. Pas abis berdoa, gue udah nangis. Dan pas gue ngelipet mukena, gue nangis lagi....

Sentani panik terus nanya gue kenapa. Gue nggak bisa jawab. Terus gue apus nih air mata dan salim sama guru, itupun ditanyain, "Esa kenapa? Abis nangis?" dan Senta malah ngasih keterangan palsu *brb nyetel lagu Ayu Tingting*. Dia bilang gue nangis gara-gara nilai UTS gue pas KKM. Oke, mungkin karena ke-unmood-an gue juga dipengaruhi hal itu, tapi sebab asli gue nangis, itu nggak ada yang tau.

Akhirnya gue digiring ke depan perpus sama Senta sama Ajeng (Dzalika sama Ana nggak shalat), itupun ditanyain sama beberapa adek kelas yang heran ngeliat mata gue bengkak. Di depan perpus, gue nangis sejadi-jadinya. Alasan aslinya gue nggak bisa tulis di sini, tapi yang pasti, gue sakit. Banget.

Senta langsung lari dan ngambil tisu, dan untuk pertama kalinya, gue ngerasa beruntung punya mereka, shoulders to cry on. Bukan sahabat yang bisanya ngekritik tapi nggak introspeksi, bukan sahabat yang ngatain gue egois tapi nggak pernah mau nemenin gue ke mana-mana, padahal gue udah ngeluangin waktu untuk mereka, bukan sahabat yang nggak nanya kenapa akhir-akhir ini gue ngejauh dari mereka, bukan sahabat yang nggak pernah jenguk gue waktu gue sakit dan nggak sekolah.

Ada yang bikin gue terharu. Hari Jumat, gue nggak sengaja buka sketchbook-nya Senta, dan gue ngeliat ada gambar gue di halaman paling belakang, dengan tulisan, "My best friend, Echa", dan juga ada gambar yang kata Senta harusnya jadi kado ultah, tapi keburu ketauan. Ya Allah.... Belum ada seorang pun yang gambar gue di belakang sketchbook mereka. Belum ada seorang pn yang udah nyiapin kado buat gue dari lima hari sebelumnya. Rasanya gue terharu, dan inget kejadian itu, gue langsung nangis. Gue nggak pernah dapet hal yang gue udah dapet dari Senta, dari mereka yang selama ini gue sebut "sahabat" gue. Belum pernah, sekalipun.

Akhirnya gue dianter ke kelas, dan beberapa anak juga nanya, "Kenapa lo, Ca?" dan gue cuma sesenggukan dan nunduk. Di kelas, temen-temen juga nanya gue kenapa, dan penasaran banget. NB: penasaran adalah salah satu tanda kalau orang itu peduli. Gue cuma geleng-geleng dan tersenyum. Dari situ gue tau, gue masih dikelilingin orang-orang, yang biarpun cuek, tapi sebetulnya mereka peduli sama gue. (Virsya sampe nyegah Awak "nyetrum" gue, dan Ravy--najis emang tu bocah--bilang nggak percaya gue bisa nangis, setelah dia bilang dia nggak percaya gue bisa suka sama cowok -_-). Mood gue berubah sedikit sejak itu.

For everyone, do you know what's FRIENDSHIP stands for?

(F)aithful,
(R)eceive you just the way you are,
(I)nteresting,
(E)verlasting,
(N)eed you,
(D)are,
(S)haring. I wish someone read it and gonna treat me well :')
(H)elpful.
(I)rreplacable in your heart :)
(P)rotect you.



11/10/2011.
Esa Khairina.