dimanche 29 juin 2014

Crazy Little Thing Called Move On

"There are far, far better things ahead than any we leave behind."
-CS. Lewis

Fyi, tadinya gue mau nulis title-nya: Crazy Little Thing Called Kangen Mantan. Tapi setelah gue diskusikan dengan orang kepercayaan gue... merangkap mantan juga, dua kata terakhir terpaksa gue babat. Baper abis kesannya.

Former title sama newer title rada contrary, yak. Gue sendiri masih bingung apa itu move on. Apa batasan-batasannya, tanda-tandanya. Yang gue tau dan hafal tentang move on, dua warga negara Republik Jomblo, Auliya Wiskha dan Annisa Tiara, the president herself, pernah ngasih statement: "Orang yang mutusin kan biasanya udah move on duluan."

Tratakdungces.

Dari situ gue narik kesimpulan kalo move on = suka sama orang lain. Malah mungkin udah mulai make a move. Udah kedap-kedip ngalus. Btw, batasan ngalus tuh apaan aja sih?

Gue juga lupa siapa yang bilang ini, tapi katanya, bagian paling penting dari move on itu adalah orang baru. Orang yang bisa bikin kita menengok ke arah dia instead of curi-curi pandang ke belakang. Tapi gue juga mikir. Let's say lo udah punya orang baru ini, tapi lo masih suka flesbek-flesbek berujung galau soal seseorang. Itu termasuk move on, bukan?

Dan again, apakah adil buat target orang baru itu? I mean, jadi a place for moving on. Gue nggak tau apa gue pernah jadi sasaran atau iya, tapi kalaupun iya... gue nggak keberatan sih.

But in the end, justice is just matter of perspective. Every darn thing is just matter of perspective, unless ada hal yang mengikat dan bersifat formal. Kenapa gue jadi nyerempet ke sosiologi gini ya.

Tapi balik lagi, kayak yang gue bilang tadi, everything is just matter of perspective. Move on pun begitu. Nggak semua orang mencantumkan definisi yang sama buat that crazy little thing called move on di kamus hidup mereka. Buat gue pribadi, move on happens when you really let go, or at least, act like you're not bothered. Buat gue, it's maturity, when you pretend you've moved on. Kata si Buluk, it slowly will kill me inside.

Gue punya prinsip dalam hidup, yang kebanyakan orang think against it. Fake it till you make it. When you can't smile, fake it. When you can't forget, fake it.

Satu lagi entry move on yang gue suka adalah dari nyokap gue. Life is about go and move, move and leave. Udah esensi hidup manusia kayak gitu. Move on doesn't have to happen after goodbye, it's a part of our life. Kadang kita pergi sesuka hati, kadang harus dipaksa, diusir. Tapi yang jelas, menurut nyokap gue, entah sadar atau nggak, we human, are always moving on.

And so am I.

I'm moving on.

dimanche 8 juin 2014

Cinta ini sederhana
Sesederhana lambaianmu di seberang sana
Sesederhana lagu yang kita bagi berdua,
film-film sore yang membuatmu tertawa,
dan pintu mobil yang kaubuka

Terkadang cinta ini menyebalkan
Seperti kau yang sering terlambat datang
atau malah tiba-tiba membatalkan

Kawanku bilang, cinta ini kreatif
sebab belum mereka temukan, pemuda yang mengajak gadisnya lewat Post-It,
berkencan di atap gedung yang gagal mencakar langit,
membentuk serpih hatinya menjadi mozaik,
atau meninggalkan struk-struk belanjaan ditulisi sajak dan musik

Kata ayahku, cinta ini akan berakhir baik
Sebaik kamu dan keluargamu
yang sering membagikan buku,
dan mengulurkan tangan pada mereka yang tak mampu
Sebaik harapan yang kautitip setiap aku bertemu orang baru

Dalam kamusku, cinta ini indah
Seindah senja tak bertepi yang kita saksikan bersama
Seindah hujan yang menggurat kaca jendela
Seindah tangis dan canda,
dan apa yang terjadi setelahnya

Tak peduli kamu yang berhenti berjuang,
atau aku yang pergi duluan
Tapi cinta ini selalu menjumpai jalan
Aku tak tahu kapan siklus ini akan berakhir
Yang kutahu, cinta ini tak ada ujungnya

7/6/2014, 11:09 pm

for Mr. Post-It,
who doesn't need Post-It anymore.