dimanche 13 janvier 2013

Mencari Cangkang Baru

Entah dari mana gue dapet ide ini, mendadak gue nyamber laptop *ga nyamber ding, gue kebetulan baru ngelarin tugas Geografi* dan nulis kalimat ini. Mungkin karena beberapa menit yang lalu gue nonton TV. Di sana, ada artis cewek yang gue ga tau namanya. Pokoknya tiba-tiba dia nunjuk pohon pisang trus bilang, "Itu ada siput keluar dari cangkangnya!"

Temennya, cowok yang gue curigain agak lekong, pun menimpali, "APAH?! CIUS?! MIAPAH?!"

Gue secretly bersyukur adegan absurd itu ga ditambah dengan sesuatu yang lebih dramatis, seperti ada gerombolan tanjidor lewat, atau Hogwarts Express nyasar trus ngelindes si cowok. Makin abstrak bisa-bisa.

Diam-diam juga gue mikir. Apa yang akan si siput lakukan setelah ini? Apa dia bakal berkelana cukup lama? Atau dia bakal langsung nyari cangkang baru? Terus, apa yang salah dari cangkang itu? Bukannya semua cangkang, intinya sama saja? Belum lagi, adaptasi sama tempat tinggal baru itu ga semudah yang dibayangin. Belum lagi kalo ternyata si siput rada idiot. Bukannya masuk cangkang spesiesnya, dia malah ngembat cangkang kura-kura.

Setelah itu gue kaget, karena pertanyaan itu juga kerap membetot gue hari-hari belakangan ini. Si siput itu pindah. Pindah. Move on.

Pertanyaan pertama gue tadi: apakah dia akan berkelana cukup lama, atau langsung dapet cangkang baru? Ini kasusnya 11/12 sama orang yang baru putus. Apakah orang itu bakal ngejomblo bertahun-tahun, atau langsung dapet orang baru? Kalo kasusnya diaplikasikan ke gue sih, yang pasti gue jalan... jauuuuuh banget, sampe gue pegel trus nemuin tukang urut. Dalam asosiasinya, tukang urut itu ibarat orang yang menyembuhkan patah hati lo.

Permasalahan si siput belom sampe sini. Kalau pun dia berhasil mendapatkan cangkang baru, pasti segalanya berbeda. Nggak peduli seberapa nyaman cangkang baru itu buat dia, tapi pasti ada bagian-bagian kecil dari cangkang lama yang dia kangenin. I mean... sesempit-sempitnya cangkang lamanya, tapi cangkang itu pernah jadi tempatnya bernaung. Persis kayak mantan. Sebrengsek-brengseknya mereka, still, mereka orang yang pernah hadir dalam hati kita *pret* Apalagi gue tipikal orang yang berpikir kalau cinta itu unpredictable. Datang tanpa assalamu'alaikum atau ketok-ketok, tiba-tiba, BRAK! Pintu hati kita udah didobrak masuk gitu aja.

Gue kaitkan juga hal ini dengan lagunya Mas Anang, pipi dari Aurel. Separuh Jiwaku Pergi itu ga selamanya dusta, lho. Ketika kita putus sama seseorang, ada bagian dalam hati kita yang tercecar, entah dibawa orang itu, atau kandas tak berbekas, persis bentuk hubungan itu sendiri. Bentar, ya, gue nyetel lagunya Syahrini dulu.

Lanjut pada si siput. Gue juga bingung, kira-kira apa yang salah dari cangkang itu? Keliatannya sama-sama aja dengan cangkang yang lain. Kemudian gue sadar, gue baru aja memakai kacamata mereka yang selalu meremehkan. Dari luar, keliatannya memang baik-baik aja, tapi siapa yang tau di dalamnya? Sama kayak orang pacaran. Di depan sih mesra (apa lagi di depan mantan sebelumnya, hihihi), tapi siapa yang tau di belakang, mereka nyoba saling bunuh?!

Oke, itu rada lebai sih.

Mungkin, si siput meninggalkan cangkangnya karena emang udah expired. Mungkin dia nggak sanggup bayar kontrakan. Atau mungkin, ada siput lain yang lebih "berkuasa" atas cangkang itu. Ada banyak alasan.

Perbedaan si siput dengan manusia yang gagal move on, si siput selalu bisa menemukan cangkang baru karena mereka memang butuh. Mereka akan menerima cangkang baru dengan segala kekurangannya. Kita yang gagal move on (wait. KITA?!) biasanya kerjaannya cuma duduk di pojokan, ngestalk Twitter, berharap ada meteor jatuh dan pacar baru sang mantan koma. Yah, gue ga sejahat itu, sih.

Ada beberapa orang yang memilih jalan hidup si siput, tapi ada juga yang cuma berjalan. Terlalu banyak kualifikasi dan syarat untuk si calon cangkang baru, sampai-sampai mereka ga pernah nemuin cangkang. Trus akhirnya, mati sendirian.

Nggak, kok. Gue nggak nyumpahin kalian yang gagal move on buat mati. Tenang aja, nggak.

Sekian dulu deh penggalauan dari gue. Stay tune ya. Maaf kalo temanya rada dark gini. Mantan gue baru jadian soalnya.......

Aucun commentaire:

Enregistrer un commentaire