vendredi 30 mai 2014

Lupakan Saja

Tolong jangan lupakan, saat kita pertama bertemu
Pulang sekolah, seragam putih biru?
Bayanganmu berkelebat di hadapanku
Terkadang, masih kuputar kenangan itu
Masih terpampang, meski kini mulai semu

Tolong simpan dalam memori, pojok gelap di belakang panggung
Kita bertemu lagi
Konspirasi semesta memberi kita
satu kesempatan lagi
Aku hampir tak mengenalimu
Tapi ah, bukan itu yang penting
yang harus kaugarisbawahi,
di bawah remang lampu sorot, kita saling menemukan

Tolong kauhafalkan, kursi yang didempet tembok
di ruang kelas itu
Pada hari Selasa,
kita saling bertukar sapa, kita saling berbagi cerita
Tentang kita, hidup yang membola,
dan bagaimana cara sastra bekerja

Tolong ingat selalu,
sore kala kita menyambung apa yang sempat terputus,
pagi saat aku orang pertama yang kaupikirkan sebangun tidur,
malam ketika kau mengucap tiga kata itu,
23 Mei, masihkah kauingat?

Tolong simpan baik-baik, semua rekam suaraku,
setiap kenangan yang membuat malu,
seluruh frasa I love you

Karena aku tak ingin jadi satu-satunya yang mengenang
dan nelangsa sendirian

Ah, sudahlah
Lupakan saja permintaan bodohku
kalau memang itu melukai
Lupakan saja puisi ini
Biar kubuatkan kamu satu lagi yang baru

30/5/2014, 6:39 pm

This 13th poem is
for you, E,
I won't forget

Aucun commentaire:

Enregistrer un commentaire