mercredi 9 mai 2012

Only Mine

Okeh, karena ini adalah fanfict pertama gueee, jadi tolong dikomentari dan dikoreksi bila ada kekurangan ^^v Nama tokohnya diambil dari buku Bluish, buku keempatku! Hehe, nggak pa-pa kan ya? ._.v

CAST:
- Isabelle Fuhrman as Blue Gill.
- Alex Pettyfer as Jonathan Mountain.
- Amanda Seyfried as Summer Walcott.
- Lucas Till as Adrian Walcott.
- Georgie Henley as Geneva Colbert.
- Evanna Lynch as Alexa Clinton.
- Jacqueline Emerson as Ginny Colbert.
- Alexander Ludwig as Reckie Reek.
- Ben Elliot as David Grimwood.

Oke, mari kita mulai ceritanya!

*****

Aku memandang arloji dengan tidak sabar, lalu mulai mondar-mandir di depan ruang rekaman, menimbulkan bunyi berisik. Sialan, mikir apa aku ini ketika memutuskan untuk memakai high heels ini?

"Blue, kayaknya bakal lebih seru kalau kau berhenti mondar-mandir gitu, deh," tegur Reckie gerah. David mengangguk menyetujui.

"Kau menghilangkan konsentrasiku ngerjain TTS, nih."

"Kalian!" aku memekik dongkol. "Jadwal rekaman kita tinggal lima menit lagi dan Nathan seharusnya sudah di sini! Dan kalian bukannya nyari dia, kek, atau nelpon, kek, atau minimal menenangkanku, gitu. Kalian malah asyik sendiri."

David memutar mata. "Blue, yang kita tunggu ini Nathan, bukan anak kucing! Dia nggak bakal nyasar dan kita nggak perlu mengirim tim pencari untuk menyeretnya ke sini."

Aku mendengus, memutar mata, dan akhirnya duduk di samping David. Aku baru saja akan mengeluarkan ponsel dan memaki-maki Nathan lewat telepon ketika suara yang amat familiar menyapa kami.

"Hai, hai, hai. Maaf aku terlambat."

Itu dia. Ugh. Nathan selalu begitu. Ketika emosiku sudah mencapai puncak, dia selalu datang bagai Cupid bersayap yang membawa harpa, dan dengan sok inosennya meminta maaf. Dan lebih parahnya lagi, dia selalu membuatku merasa idiot karena selalu memaafkannya.

"Kurasa ada baiknya kau membawa baling-baling bambu Doraemon deh, biar nggak ngaret terus," gerutuku.

Nathan nyengir, mengerjap, lalu mengacak-acak rambutku dengan gaya--ewh--kekakakannya.

"Sori, lil sis, tadi aku ada urusan peeenting..."

David membalik halaman TTS-nya dengan ekspresi datar. "Seperti apa, contohnya, Nathan? Menggoda seorang wanita karier sampai ditampar kayak minggu lalu?"

Aku terbahak dan langsung makin berkobar.

"Kurasa kau harus belajar trik-trik menggoda cewek dariku. Aduh, nggak berpengalaman banget, sih!"

Nathan menyeringai. "Kau hanya belum melihat pesonaku, Blue. Aku bahkan bisa membuatmu jatuh cinta dalam sekali kedip."

Lagi-lagi aku terbahak. "Sekali kedip? Aku sudah melihatmu milyaran kali berkedip. Sudah berapa lama kita saling mengenal, Mr. Mountain? Aduh, kau ini lucu, deh."

Nathan mendelikku tersinggung, namun memutuskan untuk tidak melawan kekeraspalaanku dengan berspekulasi lebih lanjut. Sebagai orang yang sudah mengenalku begitu lama, Nathan tahu betul isi kepalaku. Oh, termasuk kata-kata yang selalu kugunakan untuk menyerang.


Aucun commentaire:

Enregistrer un commentaire