mardi 21 février 2012

Do Your Best in Your Own Way!

Hai,kak echa yang chubby+imut+cantik! aku dhia dr lampung. kakak kan penulis nih,menurut kakak novel / cerpen yg bagus itu gimna dan siapa penulis panutan kakak? :D soalnya aku lg bikin novel ( nyoba-nyoba ) tapi bingung harus ngambil tema apa. trs kak,aku sering kebawa2 gitu. misal,aku suka pink,dinovelku aku tulis tokohku jg suka pink,padahal kepribadiannya itu tomboi! gimana tuh kak cara ngatasinnya? dijawab ya kak,kalo kakak longgar. abis kakak penulis paling friendly sih,hehe...

Halo yang di Lampung! Widiii kita samaan nih, tos dulu dong! Ayah Echa juga orang Lampung loh hahaha.

Novel yang bagus menurutku apa? Gini ya, selera semua orang itu beda. Ada yang lebih suka baca komik yang menye-menye, ada yang demen baca serial detektif macam Sherlock Holmes, ada yang hobiii jereng-jerengin mata buat baca ensiklopedia..., dll-dll. Semua itu tergantung selera. Apa yang menurut eloh bagus, belum tentu buat gueh bagus juga. Garis besarnya sih gitu.

Jujur, ketika menulis, naluriku langsung bergerak. Aku nulis hal-hal yang bikin aku nyaman. Orang pertama yang kepadanya aku tujukan tulisanku adalah diriku sendiri, bukan orang lain. Kalo Dhia sering baca blog ini, itung deh pake kalkulator berapa sering Echa nyebut "menulislah dari hati" di beberapa post. Udah sering!

Pas kalian nulis dari hati, pasti orang juga akan ngerti apa maksud tulisan itu. Tapitapitapii... tetep perhatiin siapa sasaran utama tulisan ini dibuat. Misalnya, gue nulis teenlit yang isinya kira-kira, "Seorang cewek ketus yang jatuh cinta sama sopirnya sendiri." Mungkin kalian yang seumur gue bakal mikir, "Weh sadappp bos temanya!" Tapi coba suruh nenek lo baca tu tulisan. Boro-boro ngerti, baru lima menit baca juga paling udah ngorok.

Intinya, menulislah dari hati, dan jangan bebani tulisanmu dengan hal-hal macam "menulis tuh mesti gini, harus gitu, nggak boleh begini..." dan blablabla. Bayangin kalo tulisan lo malah jadi "sempit", "nggak dinamis", atau yang paling parah "miskin imajinasi" gara-gara batasan itu. Guys, ketika.kalisn nulis, jagat dan seluruh isinya ini milik kita dan kita yang ngatur!

Kalo urusan penulis favorit, Dhia bisa liat sendiri di blog ini. Terus kalo urusan "personality yang kebawa-bawa", emang aku akuin, aku juga sering kayak gitu. Tapi kalo Dhia merasa nggak nyaman, Dhia bisa mengatasinya dengan cara Dhia sendiri :) Ada lho, penulis yang jeli banget menyelipkan sifat yang beda di setiap tokoh di buku-bukunya. Aku pernah baca buku-bukunya "King of Romance Books", Nicholas Sparks, dan dia lihai banget. Biar kata beliau cowok dan bukan lagi ABG, tapi beliau bisa nulis dari berbagai point of view; mulai dari point of view seorang wanita kaya yang mesti ninggalin crush-nya karena dijodohin (The Notebook), point of view seorang kutubuku kuper pengidap kanker (A Walk To Remember), sampe point of view seorang ABG labil yang terlahir dari keluarga brokenhome (The Last Song). Apa kita nggak bisa seperti beliau? Wadeh bisa banget! Apalagi kita lagi ngerasain banget nih bittersweet-nya kehidupan!

Jadi... udah ngerti kan? Menulis bukanlah menulis kalau kamu membebaninya dengan batasan-batasan yang mengekang imajinasi! Yang terpenting... trust yourself and do your best in your own way!

Aucun commentaire:

Enregistrer un commentaire