dimanche 19 juin 2011

Kisah Inspiratif: Seorang Gadis Celebral Palsy Menulis Novel dengan Bibir

Man jadda wan jadda, siapa yang bersungguh-sungguh dia yang dapat. Mungkin itulah ikrar Allah yang nggak bisa dipatahkan siapa pun. Buktinya, yuk, kita tengok Wang Qianjin, gadis 18 tahun asal Zhenjiang, Provinsi Jiangsu, China timur, yang menderita lumpuh otak atau cerebral palsy. Penderita celebral palsy notabene akan mengalami sulit menggerakkan tangan dan anggota tubuh aktif, juga menyebabkan penderita sulit berkomunikasi. Komputer. Ya, cuma itu teman Wang, sarananya untuk melihat dunia luar, karena Wang tidak pernah mengenyam pendidikan formal. Yang menakjubkan, Wang Qianjin fasih banget lho, berbahasa China. Bahasa Korea dan Jepang-nya juga tanpa cela. Waaa, keren, kan?!
"Saya banyak menonton drama TV yang ada tulisan terjemahannya di layar. Saya mempelajari itu sekaligus pengucapannya. Saya selalu ingat semua setelah menontonnya sekali," begitu ucapnya dengan rendah hati, seperti dikutip dari site orange.co.uk.

Wang Qianjin amat menyenangi dunia maya. Di blog-nya, ia menulis banyak kisah dengan nama samaran The Exiles Fairy. Karya terbarunya, kisah cinta sepanjang 200 ribu karakter yang menggambarkan perjalanan seorang gadis dari keluarga kaya yang jatuh cinta dengan seorang gangster. Ckck, gue aja belum tentu bisa punya ide sehebat itu!

Ayahnya, Wang Yunqi, baru menyadari bakat dan kehebatan putrinya setelah seorang penerbit online menawarkan kontrak kerja sama untuk sebuah novel. "Dia hanya tinggal di rumah dan tidak pernah sekolah. Sulit untuk percaya bahwa dia dapat menulis, bahkan menulis novel," kata sang ayah.

Bagaimana cara Qianjin menulis novel? Mudah saja, ia mengetik di komputer dengan menekan keyboard menggunakan bibirnya. Ia mengunggah kisahnya bab demi bab. Mendatangkan lebih 340 ribu pengakses.

"Banyak pembaca meninggalkan pesan untuk saya, meminta saya untuk meng-update lebih cepat, tapi saya hanya bisa menulis secepat saya bisa," katanya.

Sekarang, teman kita ini sedang berjuang keras menyelesaikan novelnya sesuai kontrak dengan seorang penerbit online yang menggandengnya. Dengan ulet, Wang Qianjin menulis dari jam sembilan pagi sampai jam satu malam. Selain makan dan tidur, seluruh waktunya, seluruh tenaga yang terkuras dan peluh yang berjatuhan, ia dedikasikan untuk menulis. Semua, kita berdoa yuk, biar Wang Qianjin selalu sukses! Jarang lho, kita menemukan orang segigih dia dalam dunia tulis menulis 

Aucun commentaire:

Enregistrer un commentaire